Gaza, MINA – Otoritas pendudukan Israel mencegah penyerahan jenazah seorang nelayan Palestina yang dibunuh saat memancing di lepas pantai Gaza, Ahad (25/2) untuk menutupi kejahatannya, ayahnya mengatakan kepada Quds Press yang dikutip MINA, Rabu (28/2).
Hari Ahad (25/2), angkatan laut pendudukan Israel menembak mati nelayan Palestina Ismail Abu-Riyaleh (18) dan melukai dua kerabatnya, yang berada di atas kapal nelayan tersebut. Kemudian angkatan laut Israel menangkap dan menahan jenazah Abu-Riyaleh.
Ayahnya, Saleh, menuduh otoritas pendudukan Israel “melakukan kejahatan” terhadap anaknya.
“Penahanan jenazah anak saya berarti bahwa pendudukan Israel melakukan tiga kejahatan terhadapnya, pembunuhan dan pembunuhan berdarah dingin, menahan jenazah dan mencoba menyembunyikan bukti kejahatannya,” kata Saleh.
Baca Juga: Pengadilan Tinggi Israel Perintahkan Netanyahu Tanggapi Petisi Pengunduran Dirinya
Dia meminta kelompok hak asasi lokal dan internasional agar memberikan tekanan kepada pendudukan Israel untuk membebaskan jenazah anaknya sebelum ditempatkan di nomor pemakaman, di mana jenazah ratusan martir Palestina disembunyikan.
Koordinator komite yang mendokumentasikan pelanggaran Israel terhadap nelayan Gaza, Zakaria Baker, membenarkan bahwa pendudukan Israel menghalangi kembalinya jenzah untuk menyembunyikan kejahatannya.
“Dalam kasus ini karena Ismail ditembak dari jarak yang sangat dekat,” katanya.
Dia juga mengatakan, otoritas pendudukan Israel tidak ingin kejahatan tersebut mendapatkan liputan media besar jika menyerahkan jenazahnya.
Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang
Israel secara teratur menargetkan nelayan Palestina yang beroperasi di dalam perbatasan laut Gaza. (T/B05/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian