Doha, MINA – Persiapan sedang dilakukan untuk secara resmi menandatangani perjanjian demarkasi perbatasan laut antara Lebanon dan Israel, TV al-Arabi Qatar melaporkannya.
“Perjanjian itu akan ditandatangani secara resmi pada 20 Oktober di daerah perbatasan Ras Al-Naqoura,” tambah jaringan TV itu, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya.
Perdana Menteri Israel Yair Lapid mengatakan pada Selasa (11/10), Israel telah mencapai “perjanjian bersejarah” dengan Lebanon, yang akan memungkinkan kedua belah pihak untuk mendapatkan keuntungan dari reservoir gas lepas pantai.
Lebanon khususnya membutuhkan kesepakatan, baik untuk membantunya keluar dari krisis ekonomi selama tiga tahun dan untuk mengatasi kekurangan energi domestiknya.
Baca Juga: Warga Palestina Mulai Kembali ke Yarmouk Suriah
Saat ini, Lebanon hanya dapat menyediakan hingga beberapa jam energi negara dalam sehari. Sementara Israel telah menandatangani kontrak dengan konglomerat energi Yunani, Energean, yang telah menjanjikan gas pertamanya dari Karish pada musim gugur 2022.
Para ahli telah memperingatkan, Lebanon tidak akan melihat keuntungan dari gas lepas pantai setidaknya selama delapan tahun, sebagian karena tingginya biaya eksplorasi dan ekstraksi di muka.(T/RI-1/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel