Dubai, MINA – Uni Emirat Arab (UEA) dan Yordania pada Kamis (11/9) mengecam pernyataan permusuhan yang dilontarkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terhadap Qatar.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri UEA menegaskan, keamanan dan stabilitas Qatar merupakan bagian integral dari keamanan negara-negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC). UEA menekankan, serangan terhadap salah satu anggota GCC berarti menyerang kerangka keamanan kolektif Teluk.
UEA menyatakan penolakan tegas atas pernyataan Netanyahu yang dinilai mengandung ancaman terhadap Qatar, dan memperingatkan bahwa retorika semacam itu merusak stabilitas kawasan serta mendorong situasi ke arah lintasan yang sangat berbahaya.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Yordania juga mengutuk keras ancaman dan pernyataan eskalatif Netanyahu terhadap Qatar. Yordania menilai langkah tersebut sebagai upaya putus asa untuk membenarkan agresi Israel yang terang-terangan.
Baca Juga: Mantan Ketua Hakim Nepal Diajukan Pengunjuk Rasa untuk Pemimpin Transisi
Yordania menegaskan solidaritas penuh dengan Qatar dalam menjaga keamanan, stabilitas, kedaulatan, serta integritas wilayahnya, termasuk dukungan terhadap setiap langkah yang diambil Qatar untuk melindungi kedaulatannya.
Pernyataan ini muncul di tengah kritik internasional atas serangan udara Israel yang menargetkan pimpinan Hamas di ibu kota Qatar, Doha, pada Selasa (9/9) lalu, yang menewaskan lima anggota Hamas dan seorang petugas keamanan Qatar.
Netanyahu bahkan menyamakan serangan Israel ke Doha dengan aksi militer AS terhadap Al-Qaeda pasca serangan teror 11 September 2001. Qatar dengan tegas menolak perbandingan tersebut, menyebutnya sebagai pembenaran baru yang menyedihkan atas praktik pengkhianatan Israel serta pelanggaran serius terhadap kedaulatannya.
Qatar mengecam serangan itu sebagai tindakan pengecut dan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional. Negara Teluk tersebut juga menegaskan tidak akan mentolerir perilaku sembrono Israel. []
Baca Juga: Serangan Israel di Doha Buat Qatar dan Negara Arab Merasa Dikhianati AS
Mi’raj News Agency (MINA)