Brebes, MINA – Ukhuwah Alfatah Rescue (UAR) Korda Brebes, Jawa Tengah menerjunkan sejumlah relawannya untuk membantu korban bencana alam tanah bergerak di Dukuh Karanganyar Desa Sridadi Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Sabtu (5/11).
Ketua UAR Korda Brebes, Sodikin Slamet mengatakan, ada 25 relawan yang ikut melakukan kegiatan membantu korban bencana tanah bergerak. Relawan melakukan pembongkaran rumah-rumah korban yang rusak untuk dipindah ke tempat hunian sementara (Huntara).
“Kondisi pergerakan tanah sangat parah sehjngga seluruh bangunan tumah harus dirobohkan dan dipindah ke lokasi Huntara,” ujarnya.
Relawan UAR terjun membantu membongkar rumah korban yang terbuat dari kontruksi kayu. Selain membongkar, relawan UAR bersama relawan lainnya juga membantu mengangkut bongkaran ke lokasi Huntara.
Baca Juga: AWG Gelar Webinar Menulis tentang Baitul Maqdis
“Membongkarnya harus hati-hati, karna akan digunakan lagi untuk membuat Huntara,” katanya.
Perlu diketahui, bencana tanah bergerak yang telah berlangsung hampir dua tahun tersebut mengakibatkan 65 rumah warga rusak berat dan harus relokasi ke tempat yang aman. Ada 185 kepala keluarga (KK) atau 767 jiwa yang terdampak bencana tersebut.
Saat ini warga yang rumahnya dirobohkan terpaksa harus mengungsi di gedung Pondok Pesantren Al Insan dan di rumah-rumah kelu arya korban. Warga mengungsi sambil menunggu pembuatan Huntara selesai.
“Sementara mengungsi di pondok, karena rumah rusak dan dibongkar sambil menunggu untuk membuat hunian semen tara,” kata Jamilah, salah satu korban bencana tanah bergerak.
Baca Juga: 30 WNI dari Suriah Kembali Dievakuasi ke Indonesia
Warga korban bencana juga mengaku hingga saat ini belum banyak menerima bantuan, baik dari pemerintah maupun lainnya, kecuali dari PMI Brebes.
“Bantuan sementara baru dari PMI, yang lainnya belum,” ungkapnya.
Diungkapkan, saat ini warga korban bantuan, sebab se lain rumahnya rusak juga tidak dapat berakvitas untuk memenuhi kebutuhan ekonominya.
“Warga sedang susan yang biasanya berdagang ata bertani sekarang tidak, karena harus mengurusi pembongkaran dan pemindahan rumah tinggal,” kata Jamilah.
Baca Juga: Banjir di Makasar Rendam Rumah Dinas Gubernur dan Kapolda
Kepala BPBD Brebes Nusy Mansur melalui Koordinator relawan Posko Aju 1 Bumiayu, Budi Sujatmiko mengatakan, ada 300 relawan gabungan yang ikut membantu membongkar rumah korban bencana untuk dipindah ke lokasi Huntara.
“Mulai hari ini gabungan relawan di Brebes temasuk UAR ikut membantu korban bencana melakukan pembongkaran rumah,” katanya.
UAR adalah sebuah organisasi swadaya masyarakat yang berpusat di Cileungsi, Bogor. Didirikan pada tahun 2004 diawali ketika terjadi bencana Tsunami di Provinsi Aceh, oleh Imaamul Muslimin, H. Muhyiddin Hamidy dengan Ketua H. Bustamin Utje.
UAR sudah terjun ke berbagai tempat bencana alam baik di dalam maupun di luar negeri, seperti tsunami Aceh, tsunami Pangandaran, Gunung Merapi Yogyakarta, Gempa Nepal, Gaza Palestina dan lain-lain. (L/B04/P2)
Baca Juga: Angkatan Kedua, Sebanyak 30 WNI dari Suriah Kembali ke Tanah Air
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Antisipasi Macet saat Nataru, Truk Barang akan Dibatasi Mulai 21 Desember