Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

UAR Kirim Tim Advance Ke Gunung Agung

Rana Setiawan - Senin, 30 Oktober 2017 - 22:40 WIB

Senin, 30 Oktober 2017 - 22:40 WIB

219 Views

tim kemanusiaan memantau kondisi gunung Agung di Kabupaten Karangasem Bali, Oktober 2017. (Foto: NIA/MINA)

UAR-GunungAgungBali.jpg" alt="" width="960" height="720" /> (Foto: NIA/MINA)

Kabupaten Karangasem, Bali, MINA – Lembaga kemanusiaan bidang kebencanaan Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR) mengirimkan tim advance guna mencari informasi terkait meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali.

“Meskipun status Gunung Agung sudah diturunkan dari level awas ke level siaga, namun tanggap darurat bencana masih diperpanjang hingga tanggal 9 November, untuk itu kami merasa perlu untuk mengirimkan tim guna mencari informasi agar bantuan bisa diberikan segera,” kata Bustamin Utje, Ketua UAR kepada Mi’raj News Agency (MINA), Senin (30/10).

Pria yang biasa dipanggil Butje ini menyatakan, tim advance terdiri dari empat relawan ini akan bertugas mengumpulkan informasi dan mencari posko-posko pengungsian yang ada di Pulau Bali.

“Ini tidak terlambat, kita sudah pantau aktivitas Gunung Agung sejak awal, kita baru kirimkan tim agar kita bisa bertindak taktis dan efisien mengingat jika terjadi erupsi maka diperlukan tindakan penyelamatan warga di sekitar area,” ujarnya.

Baca Juga: Ketua MPR RI Salurkan Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi

Sementara itu, Superna Ketua Tim Advance UAR yang sedang berada di Bali menyatakan, tim sudah tiba di Bali sejak Senin pagi dan langsung menuju ke Kabupaten Karangasem, sebelah timur pulau Bali dan menuju posko pengungsi.

“Sejak pagi kami sudah tiba di Bali, kami langsung menuju ke beberapa posko pengungsian seperti di Ampel, Amlapura serta di Buitan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem” kata Superna.

Dia menambahkan, situasi sudah cukup kondusif dan para pengungsi sejak tanggal 26 Oktober lalu sudah kembali ke rumah.

“Situasi sudah cukup tenang, terlebih setelah diturunkannya status dari awas menjadi siaga, dan para pengungsi di radius 12 kilometer sudah kembali ke rumah mereka masing-masing, sementara di zona merah dengan radius 6-7 km masih berada di pengungsian,” ungkapnya.

Baca Juga: HGN 2024, Mendikdasmen Upayakan Kesejahteraan Guru Lewat Sertifikasi

Lebih lanjut Ketua UAR Korwil Jawa Timur ini mengatakan, informasi didapat tim advance ini sangat penting untuk mengambil langkah selanjutnya. “Meskipun statusnya sudah diturunkan, kami masih melihat kepulan asap berwarna merah di atas Gunung Agung, ini menandakan bahwa masih ada aktivitas dari gunung tersebut yang harus kita waspadai,” ujar Superna.

Gunung Agung menunjukkan aktivitas vulkanisnya dalam beberapa pekan terakhir. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat bahwa aktivitas kegempaan Gunung Agung, mencapai 25 ribu kali pada September hingga Oktober.

PVMBG menaikkan status Gunung Agung dari normal menjadi waspada setelah aktivitas gempa vulkanik terekam 13 kali pada 14 September lalu. Selang sempat hari setelahnya pada 18 september status Gunung Agung meningkat ke Siaga setelah terjadi 366 kali aktivitas gempa.

Lebih lanjut PVMBG menyatakan, sampai saat ini setidaknya sudah lebih dari 18 juta meter kubik magma yang bergerak di kedalaman menuju permukaan, walaupun volume tersebut tidak mencerminkan total magma yang berpotensi dikeluarkan Gunung Agung.

Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun

Peningkatan jumlah gempa vulkanik yang signifikan serta pola peningkatan energi seismik yang terus menerus meningkat secara eksponensial dan cenderung mengarah ke satu garis erupsi atau letusan sehingga pada tanggal 22 September 2017 ke level IV atau awas.

Berdasarkan pantauan PVMBG dan hasil analisis data visual dan kegempaan serta mempertimbangkan potensi ancaman bahayanya, maka pada tanggal 29 Oktober 2017 pukul 16.00 WITA status Gunung Agung diturunkan dari level IV (awas) ke Level II (siaga).

PVMBG menyatakan meskipun telah diturunkan ke Level III (Siaga) namun aktivitas vulkanik Gunung Agung belum mereda sepenuhnya dan masih memiliki potensi untuk meletus. (L/KD/R01)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Meriahkan BSP, LDF Al-Kautsar Unimal Gelar Diskusi Global Leadership

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia