Banten, MINA – Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR) Korda Banten menggelar gladi resik (simulasi) penanggulangan bencana banjir dan gempa bumi.
Latihan penanggulangan bencana tersebut dilakukan bersama Pemda Provinsi Banten, BPBD Kabupaten/Kota, TNI, Polri, Dinas Usaha dan Organisasi Relawan lain.
Gladi resik diselenggarakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten dilakukan di Lapangan Kecamatan Patia, Pandeglang Banten, Rabu (28/9).
Simulasi digelar bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan seluruh stakeholder dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana banjir dan gempa bumi (megathrust).
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ibadah Sosial dan Individual Hendaknya Seimbang
Personel UAR Korda Banten yang diturunkan dalam simulasi kesiapsiagaan ini masing-masing Setio Gunawan, Ahmad Firdaus, Abdullah Al Ghifari, Yazid Fadli Syuhudi, dan Wali Al Jabar dari Korda Jakarta Barat.
Mereka melakukan simulasi kesiapsiagaan bersama 150 orang undangan lain terdiri unsur dinas dan Organisasi Relawan.
Gladi Resik dimulai pukul 08.30 diawali dengan upacara. Bupati Pandeglang Hj. Irna Narulita, SE, MM, bertindak sebagai Inspektur Upacara.
Usai upacara dilanjutkan dengan acara pokok gladi resik (simulasi) bencana banjir dan gempa bumi.
Baca Juga: TNI AL Bongkar Pagar Laut di Kawasan Tanjung Pasir Kabupaten Tangerang
Instruktur menyampaikan prolog kondisi wilayah Provinsi Banten yang terdampak bencana banjir dan gempa bumi.
Setelah mendapat kode dari petugas, masyarakat berlarian ke tempat titik evakuasi. Tenda evakuasi dan berbagai tenda kluster didirikan di lokasi simulasi.
Secara berurutan kemudian dilakukan kegiatan evakuasi, dan rehabilitasi (truma hilling) oleh masing-masing Tim yang telah ditentukan.
Keseluruhan acara gladi kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir dan gempa bumi (megathrust) berakhir pukul 14.00 WIB.[]
Baca Juga: Rumah Zakat akan Tambah Distribusi Bantuan ke Jalur Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)