Ambon, (MINA) – Ukhuwah Al Fatah Rescue (UAR) terus gencar menyebar potensi-potensi SAR di seluruh wilayah Indonesia.
Setelah tahun lalu UAR mengukuhkan Pengurus UAR Korwil Jawa Timur, Sumsel dan Sumut, pagi Sabtu (19/02) UAR Korwil Provinsi Maluku dikukuhkan di gedung serba guna Ponpes Al Fatah Lehitu, Ambon.
LSM Kemanusiaan ini resmi terbentuk tahun 2008. Dengan pengukuhan ini, UAR telah memiliki 19 Korwil yang tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia.
“Dengan peresmian ini berarti ada resiko di baliknya,” kata Ketua Umum UAR, Bustamin Utje, dalam sambutannya di acara pengukuhan UAR Korwil Maluku.
Baca Juga: Hati-Hati! Hoaks Loker Petugas Haji 2025 Bisa Sebabkan Pencurian Data
Ia juga memesankan agar UAR Korwil Maluku siap bekerjasama dengan TNI, Polri, BPBD, Basarnas dan pihak-pihak terkait dalam aksi kebencanaan dan kemanusiaan.
Selain itu ia mengarahkan agar UAR Korwil Maluku segera merekrut sebanyak mungkin orang-orang untuk menjadi relawan UAR dan melibatkan pihak lain dalam melatih mereka.
Sebanyak delapan orang dikukuhkan sebagai Pengurus Korwil Maluku. Pembina Muhjirul Anam dan Qomarudin Umbara, Ketua Hendi Safari, Sekretaris Salman Al Farisy, Bendahara Ashabul Yamin, Logistik Erlan Jaelani, Pusdatin Zamzam SJ, Humas Hasanudin Mony dan Diklat La Ode Rata.
Sementara itu, Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Maluku Jen Tomagola yang hadir di acara tersebut menyatakan rasa terima kasihnya atas undangan UAR. Di tengah kesibukan, Jen menyempatkan hadir menyaksikan pengukuhan dan menyapa para pengurus UAR meski tidak sempat menyampaikan sambutan.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Senin Ini Mendung dan Diguyur Hujan
Acara juga dihadiri perwakilan dari Kansar Maluku, Letda Tengku Ahmad Yani yang menjabat sebagai Komandan Rescue.
Ia mengatakan kesiapannya melatih para relawan UAR dan bekerjasama dalam aksi kemanusiaan.”Kapanpun kami siap. Tinggal menunggu surat masuk, kami siap,” ujar Ahmad.
Ia juga berharap saat terjadi bencana para relawan tanpa menunggu komando langsung terjun ke medan bencana membantu aktifitas kemanusiaan.
Kiprah UAR dalam membantu penanggulangan bencana di Indonesia telah berlangsung lebih dari 15 tahun. Berawal dari bencana Tsunami Aceh, penerjunan sejumlah tim relawan yang berasal dari Ponpes Al Fatah Cileungsi Bogor ke Aceh menjadi embrio terbentuknya UAR. Saat itu relawan tergabung dalam tim Relawan Al Fatah untuk Aceh.
Baca Juga: Pagar Laut Tangerang Dibongkar, Tapi Siapa Aktor Pembuatnya?
Sejak itu hampir setiap bencana rutin mengirimkan para relawannya. Diantaranya gempa Nias 2005, gempa Jogjakarta 2006 dan gempa Padang 2009, Erupsi Merapi, Palu, Mamuju dan Erupsi Semeru (L/RA 02/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Konsultan Tim Rescue AS John Montanio: Kebakaran di LA Kehendak Tuhan