UAR Pekalongan Evakuasi Korban Banjir

, MINA – Ratusan warga di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, terpaksa mengungsi akibat yang melanda kota Santri tersebut, menyusul hujan deras yang mengguyur sejak Ahad (23/2) malam hingga Senin (24/2). Sejumlah sungai juga meluap dan mengakibatkan banjir.

Akibatnya, 680 jiwa kini mengungsi akibat luapan sungai karena tidak bisa menampung air hujan. Banjir paling parah merendam Kecamatan Pekalongan Barat, terutama di Kelurahan Tirto. Genangan air banjir bahkan mencapai 70 sentimeter yang membuat warga mengungsi.

Desa Pesanggrahan Kecamatan Wonokerto menjadi salah satu titik yang terendam banjir. Setidaknya 818 Kepala Keluarga (KK) terdampak oleh banjir ini dan 33 jiwa terpaksa mengungsi ke Masjid Hizbullah yang aman.

Proses evakuasi warga dilakukan oleh tim relawan Ukhuwah Al-Fatah Recue () wilayah Pekalongan, yang mengerahkan personilnya menjemput warga yang terjebak banjir di tempat tinggal.

“Dengan menggunakan peralatan seadanya kita jemput korban dari rumahnya dan kita bawa ke masjid yang aman dari banjir,” kata Koordinator UAR Pekalongan, Andre Kurniawan.

Keterbatasan peralatan dan personil membuat tim relawan UAR harus bekerja keras, bahkan ada beberapa warga yang tidak mampu berjalan karena sakit, terpaksa digendong oleh relawan.

“Ketinggian air ada mencapai 70 sentimeter, kendaraan yang kita gunakan roda dua dan ada yang digendong,” ungkap Andre.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pekalongan, Budi Raharjo AP mengatakan, pihaknya masih bekerja keras untuk melakukan penanganan darurat dan membantu warga yang terdampak banjir.

“Dapur umum kita siapkan dan nasi bungkus akan kami distribusikan ke para pengungsi,” katanya.

Sementara itu pula, realawan UAR masih terus memantau dampak banjir dengan keliling ke kawasan pemukiman warga. Pasalnya, hujan masih terus mengguyur dan dikhawatirkan warga yang harus dievakuasi akan bertambah.

Ukhuwah Al-Fatah adalah sebuah organisasi swadaya masyarakat yang berpusat di Cileungsi, Bogor. Didirikan pada 2004 ketika bencana tsunami terjadi di Provinsi Aceh, oleh mendiang pemimpin wadah persatuan umat, Jama’ah Muslimin (Hizbullah) H. Muhyiddin Hamidy.

UAR sudah terjun ke berbagai tempat bencana alam baik di dalam maupun di luar negeri, seperti tsunami Aceh, tsunami Pangandaran, gunung merapi Yogyakarta, Gempa Nepal, Gaza Palestina dan lain-lain. (L/B04/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.