Brebes, MINA – Di tengah situasi darurat akibat bencana tanah bergerak di Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, bantuan kemanusiaan terus mengalir.
Salah satunya datang dari Ukhuwah Alfatah Rescue (UAR) Korda Brebes, yang menyalurkan paket bantuan bahan pokok kepada warga terdampak, Jumat (25/4/2025).
Ketua UAR Korda Brebes, Sodikin Slamet, mengatakan bantuan tersebut berasal dari sumbangan para donatur yang peduli terhadap nasib para korban bencana.
Bantuan berupa beras, mie instan, minyak goreng, telur, dan kebutuhan pokok lainnya disalurkan langsung ke lokasi pengungsian.
Baca Juga: Peneliti BRIN: Zionisme Bukan Sekadar Pendirian Negara, Tapi Proyek Kolonialisme
“Bantuan ini kami salurkan untuk meringankan beban saudara-saudara kita yang terdampak bencana tanah bergerak. Sebelumnya, kami juga telah terlibat dalam evakuasi warga dan penanganan darurat di lokasi bencana,” ujar Sodikin.
Diketahui, bencana tanah bergerak yang terjadi sejak Kamis (17/4/2025) dini hari itu telah berdampak terhadap 529 jiwa di empat pedukuhan, yakni Dukuh Karanganyar, Dukuh Babakan, Dukuh Cupang Bungur, dan Dukuh Krajan. Hingga Jumat (25/4), ada 416 warga terpaksa mengungsi ke tenda-tenda darurat, sementara 114 rumah, tiga fasilitas umum, dua sekolah, dan akses jalan utama mengalami kerusakan dan amblas.
Suasana di lokasi masih mencekam. Warga mengaku terus merasakan getaran dan mendengar suara retakan tanah hampir setiap jam. Basori Ahmad, warga Dukuh Krajan yang kini mengungsi, menceritakan kondisi yang dihadapi.
“Kami hanya bisa pasrah, rumah sudah retak dan hampir ambruk, suara tanah itu terus terdengar,” ungkapnya.
Baca Juga: [Bedah Berita MINA] 70 Tahun KAA: Janji yang Belum Tuntas untuk Palestina
Selain menghancurkan bangunan, bencana ini juga memutus aktivitas warga. Anak-anak kehilangan sekolah, petani kehilangan ladang, dan para lansia harus meninggalkan rumah yang telah mereka huni selama puluhan tahun.
Pemerintah Kabupaten Brebes bersama BPBD, TNI, Polri, dan relawan masih terus berjibaku di lokasi.
Evakuasi, pendirian posko pengungsian, dan distribusi logistik dilakukan di tengah cuaca buruk dan keterbatasan sarana.
Kepala Desa Mendala, Muhammad Basori, mengungkapkan harapannya agar lebih banyak bantuan berdatangan.
Baca Juga: BPKH Berpotensi Jadi Model Sovereign Halal Fund
“Kondisi di sini makin rawan, sementara kebutuhan terus bertambah. Kami sangat berharap uluran tangan dari berbagai pihak,” tuturnya.
Bencana tanah bergerak di Desa Mendala bukan sekadar deretan angka kerusakan.
Di baliknya, ada ratusan jiwa yang kini menggantungkan harapan hidup di bawah tenda-tenda darurat, menunggu uluran tangan dan doa dari sesama. []
Baca Juga: Konsorsium Tur Ramah Muslim Mosafa Tawarkan Wisata Halal ke Australia
Mi’raj News Agency (MINA)