Al-Quds, MINA – Hingga Kamis (13/10), Udai Tamimi, tersangka penembak mati tentara Israel pada Sabtu (8/10) lalu masih menjadi buronan pasukan Israel.
Ketika Israel melonggarkan pembatasan pergerakan di kamp pengungsi Shuafat pada Kamis pagi (13/10), penduduk kamp yang diblokade tetap menentang.
Yousef Mukkaemar, seorang tokoh masyarakat di kamp, mengatakan, pelonggaran bersifat sementara, karena itu pemogokan masih berlaku, yang berarti bahwa pekerja dan anak-anak sekolah masih tinggal di rumah.
“Penghuni kamp memegang ID Israel dan Israel harus menghapus pos pemeriksaan sama sekali,” kata Mukhaemar.
Baca Juga: Front Demokrasi Serukan Persatuan di Tepi Barat Palestina
Pada hari Rabu (12/10), warga Palestina di Al-Quds Yerusalem Timur melakukan pemogokan umum. Bisnis dan sekolah ditutup di seluruh kota yang diduduki, sebagai bentuk solidaritas kepada warga Palestina di kamp pengungsi Shuafat yang mengatakan bahwa mereka hidup di bawah kondisi “seperti blokade”.
“Ada satu pelaku tapi seratus ribu orang dihukum,” kata Mukhaemar kepada The New Arab. “Ini hukuman kolektif.”
Pihak berwenang Israel menduga bahwa Udai Tamimi, tersangka penembak mati tentara Israel, bersembunyi di kamp padat penduduk itu, yang menjadi rumah bagi lebih dari seratus ribu warga Palestina.
Sabtu (8/10) lalu, Tamimi (21) mendekati tentara Israel di pos pemeriksaan Shuafat dan melepaskan tembakan jarak dekat, yang membunuh Noa Lazar, 18 tahun, yang berpangkat Sersan. Dua personel keamanan Israel lainnya juga terluka.
Baca Juga: Abu Ubaidah: Tentara Penjajah Sengaja Bombardir Lokasi Sandera di Gaza
Setelah serangan penembakan, militer Israel menutup pos pemeriksaan untuk sebagian besar, tetapi kadang-kadang membiarkan lalu lintas lewat dengan lambat.
Marah tentang tindakan pembatasan Israel, penduduk kamp memulai serangkaian protes yang memuncak dalam pemogokan umum di seluruh Al-Quds Yerusalem Timur pada hari Rabu. Bentrokan kemudian meletus di beberapa wilayah Al-Quds.
Menjelang malam, pengunjuk rasa berada di kedua sisi pos pemeriksaan Shuafat.
Di dalam kamp, tidak jauh dari pos pemeriksaan, para pemuda Palestina melemparkan bom molotov dan batu ke arah tentara Israel yang mengambil posisi di belakang balok beton. Tentara membalas dengan gas air mata dan peluru karet.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
“Kami akan membela Udai, kami semua akan melakukannya,” kata seorang pemrotes.
Udai Tamimi masih buron dan keberadaannya tidak diketahui. Rumah orang tuanya ada di dalam kamp. Sebelumnya tentara Israel mengukur rumah itu sebagai persiapan untuk meledakkannya. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza