Jakarta, MINA-Kualitas udara di DKI Jakarta pada Kamis (29/5) masih memburuk. Berdasarkan data Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/AQI) yang tercatat pada Sabtu pagi, tingkat polusi udara mencapai angka 142, yang masuk dalam kategori tidak sehat untuk kelompok rentan.
Angka ini menandakan bahwa udara Jakarta saat ini dapat berdampak negatif terhadap kesehatan, terutama bagi anak-anak, lansia, ibu hamil, dan penderita penyakit pernapasan seperti asma. Menurut standar AQI, nilai antara 101 hingga 150 sudah menunjukkan kualitas udara yang berisiko bagi kelompok rentan.
“Polutan utama yang mendominasi saat ini adalah PM2.5, partikel halus berukuran kurang dari 2,5 mikron yang dapat masuk ke saluran pernapasan dan menembus paru-paru,” ujar dr. Lestari Wibowo, pakar kesehatan lingkungan dari Universitas Indonesia.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengimbau masyarakat untuk membatasi aktivitas di luar ruangan, menggunakan masker saat bepergian, dan memperbanyak konsumsi air putih. Beberapa sekolah juga dikabarkan mempertimbangkan untuk kembali menerapkan kegiatan belajar dari rumah apabila kualitas udara terus menurun.
Baca Juga: AWG Sampaikan Pernyataan Sikap Usai Prabowo Akan Akui Israel Jika Palestina Merdeka
Sementara itu, sejumlah komunitas lingkungan menyuarakan kembali pentingnya percepatan transisi energi bersih dan penguatan transportasi publik ramah lingkungan. “Ini bukan hanya soal cuaca atau musiman, tapi pola jangka panjang yang perlu diatasi dengan kebijakan serius,” kata Riko Pratama, aktivis dari Koalisi Langit Biru.
Data dari IQAir juga menunjukkan bahwa Jakarta kembali masuk dalam 10 besar kota dengan polusi udara terburuk di dunia pada hari ini. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Serangan Masih Gencar di Gaza, ICMI Serukan Dunia Bersatu Hentikan Genosida