Jakarta, MINA – Kualitas udara di wilayah Jakarta pada akhir pekan ini kembali memburuk. Berdasarkan pantauan Air Quality Index (AQI), Jumat (12/9), indeks kualitas udara Jakarta berada pada level 134 AQI⁺ US. Angka tersebut masuk kategori “Tidak Sehat bagi Kelompok Sensitif”.
Kelompok sensitif yang dimaksud adalah masyarakat dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti anak-anak, lansia, serta penderita penyakit pernapasan dan kardiovaskular. Karena itu, masyarakat dihimbau untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan.
Bagi warga yang terpaksa beraktivitas di luar rumah, penggunaan masker sangat dianjurkan untuk mengurangi paparan polusi udara. Selain itu, disarankan memperbanyak konsumsi air putih dan menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah terpapar penyakit.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya juga mengingatkan bahwa kualitas udara di Jakarta dan sekitarnya sangat dipengaruhi oleh faktor cuaca, kelembaban, serta tingginya emisi dari kendaraan bermotor dan industri.
Baca Juga: Kemlu RI: Prabowo Siap Angkat Isu Palestina dan Qatar di Sidang Umum PBB
Polusi udara dapat memicu gangguan pernapasan, batuk, sesak, hingga memperburuk kondisi penyakit kronis.
Kondisi memburuknya kualitas udara di Ibu Kota ini menjadi peringatan bagi masyarakat dan pemangku kebijakan untuk semakin serius dalam mengendalikan sumber pencemar udara.
Upaya pengendalian transportasi, peningkatan ruang terbuka hijau, dan pengetatan regulasi terhadap sumber emisi dinilai penting untuk menekan risiko kesehatan masyarakat. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Prabowo Akan Hadiri Langsung Sidang Umum PBB, Ini Jadwal Pidatonya