UE akan Sumbang 93 Juta Dolar AS untuk UNRWA

New York, MINA – PBB pada Rabu (27/2) mengungkapkan, Uni Eropa (UE) akan menyumbang 93 juta dolar AS untuk anggaran 2019 lembaga pengungsi Palestina UNRWA.

Menurut perjanjian yang ditandatangani antara kedua badan internasional, dana UE akan mendukung pekerjaan pembangunan manusia UNRWA, demikian MEMO melaporkan.

Dalam pernyataan dikatakan, bantuan ini akan membantu akses pendidikan bagi 532.000 anak, perawatan kesehatan primer bagi lebih dari 3,5 juta pasien dan bantuan kepada lebih dari 250.000 pengungsi Palestina yang sangat rentan, serta banyak layanan lainnya, pada saat ketidakstabilan yang ekstrem di Timur Tengah.

“Setiap hari, UNRWA memberikan para pengungsi Palestina dengan layanan-layanan penting termasuk pendidikan, kesehatan dan bantuan bantuan, sambil mempromosikan pembangunan sosial-ekonomi dan stabilitas di Timur Tengah,” ujar Perwakilan Uni Eropa di Yerusalem Ralph Tarraf.

Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant

“UE dan Negara-negara Anggotanya dengan bangga mendukung kerja UNRWA dalam memberikan layanan ini kepada para pengungsi Palestina, yang harus dilihat sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari upaya UE untuk mencapai solusi dua negara yang dinegosiasikan dan perdamaian yang adil dan abadi antara Israel dan Palestina, ” ungkapnya.

“Mendukung UNRWA akan tetap menjadi salah satu pilar kebijakan perdamaian Timur Tengah kami,” tambah Tarraf.

Didirikan pada tahun 1949, UNRWA memberikan bantuan kritis kepada para pengungsi Palestina di Jalur Gaza yang diblokade, Tepi Barat yang diduduki Israel, Yordania, Lebanon dan Suriah.

Tahun lalu, Departemen Luar Negeri AS mengatakan Washington tidak lagi melakukan pendanaan kepada UNRWA.

Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel

AS sejauh ini merupakan kontributor terbesar UNRWA, memberikannya 350 juta dolar AS per tahun, kira-kira seperempat dari keseluruhan anggaran organisasi tersebut. (T/Ast/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas