UE Berikan Status Kandidat Anggota untuk Ukraina

Brussels, MINA – Bertemu di pertemuan puncak di Brussels, Belgia Kamis (23/6), para pemimpin dari 27 (UE) mengumpulkan persetujuan bulat untuk memberikan status kandidat anggota bagi Ukraina.

Langkah itu dilakukan hanya satu hari menjelang peringatan empat bulan Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukannya ke Ukraina untuk yang Rusia tegaskan bukanlah perang, tetapi “operasi militer khusus”.

Seperti dikutip dari Al Jazeera, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mentweet ucapan terima kasihnya dan menyatakan: “Masa depan Ukraina ada di dalam UE.”

Uni Eropa juga memberikan status kandidat ke negara kecil Moldova, bekas republik Soviet lainnya yang berbatasan dengan Ukraina.

Ukraina mengajukan keanggotaan kurang dari sepekan setelah Moskow melakukan serangan pada 24 Februari 2022.

Namun, proses keanggotaan Ukraina di UE bisa memakan waktu bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun.

Untuk mendapatkan keanggotaan UE, Ukraina harus memenuhi sejumlah kondisi ekonomi dan politik yang terperinci, termasuk komitmen terhadap supremasi hukum dan prinsip-prinsip demokrasi lainnya.

Ukraina juga harus mengekang korupsi pemerintah yang mengakar dan mengadopsi reformasi lainnya.

Selain itu, status kandidat UE tidak memberikan hak otomatis untuk bergabung dengan blok tersebut dan tidak memberikan jaminan keamanan langsung.

Namun, begitu suatu negara memperoleh keanggotaan, hal itu tercakup dalam klausul perjanjian UE yang mengatakan jika seorang anggota menjadi korban agresi bersenjata, negara-negara UE lainnya wajib membantunya dengan segala cara yang mereka kuasai.

Manfaat utama dari keanggotaan UE adalah ekonomi, karena memberikan akses ke pasar 450 juta konsumen dengan pergerakan bebas tenaga kerja, barang, jasa dan modal.

Sementara itu, Putin tampaknya tidak terganggu oleh tekad Ukraina untuk lebih dekat dengan UE, dengan mengatakan itu bukan pakta militer dan dengan demikian tidak keberatan.

Putin hanya menuntut agar Ukraina tidak pernah diizinkan untuk bergabung dengan NATO, yang dikutuknya karena penyebarannya ke timur menuju sisi Rusia.

Negara-negara Uni Eropa telah bersatu dalam mendukung Ukraina dalam perangnya melawan Rusia dengan uang dan senjata, mengadopsi sanksi ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Kremlin. (T/RE1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)