Brussels, 12 Shafar 1437/24 November 2015 (MINA) – Presiden Dewan Uni Eropa (UE), Donald Tusk mengumumkan Senin malam ia telah menyerukan digelarnya pertemuan puncak Uni Eropa-Turki pada 29 November untuk “memberikan dorongan pada hubungan kami dan menghentikan aliran migrasi.”
“Keputusan saya menyusul rekomendasi positif oleh Komisi (Eropa) dan hubungan telepon malam ini dengan PM (Turki) Ahmet Davutoglu,” katanya.
Turki, serta negara-negara Eropa lainnya, telah berbagi beban berat dengan menampung ratusan ribu pengungsi dari Suriah, Mi’raj Islamic News Agency (MINA) mengutip Kuna News, melaporkan.
Namun demikian, besarnya aliran pengungsi ke Eropa masih jauh lebih kecil ketimbang ke para tetangga Suriah.
Baca Juga: India Pertimbangkan Terima Duta Besar Taliban karena Alasan Tiongkok
Turki, Libanon dan Yordania masing-masing menampung lebih dari 2 juta, 1 juta dan 600.000 pengungsi.
Sebagai imbalan bagi langkah Turki menahan mereka agar tetap berada di luar Eropa, negara-negara Uni Eropa bersedia menawarkan kepada Ankara percepatan pembicaraan yang lama terhenti mengenai keanggotaan Turki di Uni Eropa serta bantuan keuangan senilai 3 miliar euro. (T/R07/R01)
Mi’raj Islam News Agency (MINA)
Baca Juga: Puan Maharani Ajak Parlemen Asia Tolak Relokasi Penduduk Gaza