Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

UE DAN TURKI AKAN GELAR KTT BAHAS PENGUNGSI SURIAH

Widi Kusnadi - Selasa, 24 November 2015 - 07:53 WIB

Selasa, 24 November 2015 - 07:53 WIB

438 Views

Para relawan membantu pengungsi Suriah
Para relawan membantu pengungsi Suriah

Para relawan membantu pengungsi Suriah

Brussels, 12 Shafar 1437/24 November 2015 (MINA) – Presiden Dewan Uni Eropa (UE), Donald Tusk mengumumkan Senin malam ia telah menyerukan digelarnya pertemuan puncak Uni Eropa-Turki pada 29 November untuk “memberikan dorongan pada hubungan kami dan menghentikan aliran migrasi.”

“Keputusan saya menyusul rekomendasi positif oleh Komisi (Eropa) dan hubungan telepon malam ini dengan PM (Turki) Ahmet Davutoglu,” katanya.

Turki, serta negara-negara Eropa lainnya, telah berbagi beban berat dengan menampung ratusan ribu pengungsi dari Suriah, Mi’raj Islamic News Agency (MINA) mengutip Kuna News, melaporkan.

Namun demikian, besarnya aliran pengungsi ke Eropa masih jauh lebih kecil ketimbang ke para tetangga Suriah.

Baca Juga: Kim Jong-un Pimpin Parade Militer Besar, Perlihatkan Rudal Antarbenua Terbaru

Turki, Libanon dan Yordania masing-masing menampung lebih dari 2 juta, 1 juta dan 600.000 pengungsi.

Sebagai imbalan bagi langkah Turki menahan mereka agar tetap berada di luar Eropa, negara-negara Uni Eropa bersedia menawarkan kepada Ankara percepatan pembicaraan yang lama terhenti mengenai keanggotaan Turki di Uni Eropa serta bantuan keuangan senilai 3 miliar euro. (T/R07/R01)

Mi’raj Islam News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Menlu Sugiono Lakukan Kunjungan Bersejarah ke Pyongyang, Perkuat Hubungan RI–Korut

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Palestina
Indonesia
Internasional
Internasional
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-80 pada Selasa (23/9) di New York, Amerika Serikat mengangkat sebuah foto seorang anak Palestina yang kekurangan gizi parah di Gaza (foto: Anadolu Agency)
Amerika