Brussels, 4 Rajab 1438/ 2 April 2017 (MINA) – Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (UE) Federica Mogherini mengatakan, mengecam keras keputusan Pemerintah Israel untuk pertama kalinya membangun pemukiman baru di Tepi Barat, mengingat tindakan itu sebagai ancaman bagi penyelesaian damai dengan solusi dua negara.
“Keputusan itu mengancam merusak prospek usaha penyelesaian damai dengan solusi dua-negara yang layak, satu-satunya solusi yang realistis untuk memenuhi aspirasi kedua fihak, adil, untuk adanya perdamaian abadi antara kedua belah pihak,” katanya dalam sebuah pernyataan pers disiarkan Islamic News yang dikutip MINA, Ahad.
“Semua permukiman di wilayah Palestina yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur, adalah ilegal berdasarkan hukum internasional, merupakan suatu hambatan bagi perdamaian dan mengancam untuk membuat solusi dua negara yang tidak mungkin,” tambahnya.
Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang
Pejabat Uni Eropa itu menyerukan pada Israel untuk mengakhiri semua kegiatan permukiman dan membongkar pos-pos yang didirikan sejak Maret 2001 di sepanjang jalan untuk pengamanan.
Pada Kamis (30/3), Kabinet Keamanan Israel dengan suara bulat menyetujui rencana untuk membangun pemukiman baru di Nablus, Tepi Barat, wilayah Palestina selatan. (T/R12/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Badai Salju Terjang Eropa Barat