Ankara, 12 Dzulhijjah 1435 H/6 Oktober 2014 M (MINA) – Menteri Uni Eropa (EU) Volkar Bozkır, Ahad (5/10) mengecam tindakan Turki yang memblokir akses ke Twitter. Menurutnya, Turki telah melakukan kesalahan dalam memblokir akses ke situs itu.
“Saya berharap kita tidak menutup Twitter, itu tindakan yang salah. Semua orang mengakses situs itu. Sekarang kita mencoba untuk mengembalikan persepsi yang salah tentang Turki,” kata Bozkır. Kantor berita Turki, Hurriyet melaporkan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin (6/10).
Turki memblokir akses ke Twitter sejak 20 Maret lalu, beberapa jam setelah Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan yang menjadi Presiden itu bersumpah untuk menutup platform media sosial. Tindakan ini memicu berbagai macam reaksi, baik domestik maupun internasional.
Tindakan ini dilakukan pemerintah Turki sehari setelah Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan larangan melanggar kebebasan berbicara. Perusahaan situs ini sekarang sedang dalam pembicaraan untuk membuka kantor di Turki.
Baca Juga: Jejak Masjid Umayyah di Damaskus Tempat al-Jawlani Sampaikan Pidato Kemenangan
Menurut Committee to Protect Journalists (CPJ), yang bertemu dengan presiden di Ankara pada 2 Oktober lalu mengatakan, Erdogan telah mengakui penentangannya terhadap internet yang meningkat setiap harinya.
Dalam wawancara yang sama, Bozkır juga mengatakan, Turki tidak memiliki kemewahan untuk mengumumkan tidak perlu menjadi anggota penuh Uni Eropa. Namun ia menekankan, turki masih merupakan negara ekonomi yang sangat besar.(T/P011)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Pemerintahan Transisi Suriah Dipercayakan kepada Mohamed Al-Bashir