Brussels, 2 Shafar 1437/14 November 2015 (MINA) – Seorang pejabat senior Uni Eropa (UE) membenarkan, Jumat, bahwa Israel telah menunda dua pertemuan dengan UE, sebagai protes atas diterapkannya ketentuan label oleh UE atas barang-barang yang diproduksi di kawasan permukiman Israel yang dibangun secara ilegal menurut hukum internasional
Namun demikian, pejabat yang berbicara dengan para wartawan dengan syarat namanya tak disebutkan, memandang remeh reaksi Israel tersebut, dengan menyatakan “saya kira Israel tak ingin mengeluarkan UE dari proses perdamaian. Itu hanya ekspresi perasaan Israel.”
Masalah Palestina akan menjadi salah satu isu dalam agenda pertemuan bulanan reguler para Menlu UE pada Senin depan di Brussels, demikian laporan Mi’raj Islamic News Agency (MINA) mengutip kantor berita Kuna.
Meningkatnya aksi kekerasan belakangan ini merupakan peringatan atas perlunya segera dilanjutkannya lagi proses politik ke arah perundingan antara Palestina dan Israel, katanya.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Para menlu juga akan membahas situasi di Suriah dengan mempertimbangkan hasil pertemuan mengenai Suriah di Wina pada 14 November ini.
Pendekatan UE atas krisis Suriah memiliki dua jalur, pencarian solusi politik di bawah kerangka PBB dan dilancarkannya perang terhadap ISIL dan kelompok-kelompok terooris lainnya, ujarnya.
Krisis migrasi, situasi di Burundi dan Ukraina juga masuk dalam agenda pertemuan sehari tersebut. (T/R07/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon