Ramallah, MINA – Perwakilan, duta besar dan konsul Uni Eropa (UE) memprotes keputusan Mahkamah Agung (MA) Israel di Yerusalem atas penghancuran sekolah Ein Samiya Bedouin di Ramallah, Palestina.
Sekolah tersebut berhasil dibuka pada pertengahan Januari berkat kerjasama antara Kementerian Pendidikan, Komite untuk Menolak Tembok dan Permukiman (Committee to Resist the Wall and Settlement) dengan Dana Eropa.
Seperti dikutip dari Middle East Monitor, Ahad (14/8), Perwakilan Uni Eropa untuk Palestina Sven Kuhn von Burgsdorff mengatakan, kunjungan ini bukanlah kunjungan pertama yang dilakukan untuk memprotes keputusan Israel.
Sebagai kekuatan pendudukan, Israel harus patuh terhadap hukum internasional yang menjamin hak anak-anak Palestina di Area C, Gaza, dan wilayah lainnya untuk memperoleh pendidikan.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Sementara Juru bicara Kementerian Pendidikan Sadiq Al-Khaddour meminta dukungan agar anak-anak Palestina tetap mengenyam pendidikan dan menindak tegas Israel atas keputusannya.
Dia juga mengatakan, para siswa akan tetap belajar di tenda atau di luar ruangan meski sekolah mereka dihancurkan.
Menurut kesaksian warga Palestina, Muhammad Hussein Kaanba, pemukim dan tentara Israel terus menyerang sekolah serta menyita peralatan sekolah.
Direktur Pusat Bantuan Hukum Yerusalem Issam Al-Arouri menerangkan, pengadilan pendudukan di Yerusalem membatalkan perintah penghentian pembongkaran sekolah sehingga sekolah tersebut terancam dihancurkan.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
“Satu-satunya hal yang dapat menyelamatkan sekolah dari penghancuran adalah memberikan tekanan politik dengan segera,” kata Al-Arouri. (T/ri/RE1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon