Abu Dhabi, MINA – Uni Emirat Arab akan membeli sistem pertahanan udara canggih produksi Israel, kata dua sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Dikutip dari MEMO pada Rabu (28/9), sumber itu mengatakan, Israel telah setuju menjual sistem pertahanan udara canggih ke Uni Emirat Arab. Hal itu juga ada dalam kesepakatan pertama yang diketahui antara keduanya sejak menjalin hubungan pada 2020.
Sumber mengatakan bahwa Israel menyetujui permintaan UEA di tengah musim panas, dan akan memasok negara Teluk dengan pencegat seluler SPYDER buatan Rafael, namun, sumber tersebut menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut karena sifat sensitif dari kesepakatan tersebut.
Sumber ketiga mengatakan, UEA telah memperoleh teknologi Israel yang mampu memerangi serangan pesawat tak berawak seperti yang melanda Abu Dhabi awal tahun ini.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Kementerian Pertahanan Israel dan produsen SPYDER Rafael menolak berkomentar. Kementerian Luar Negeri UEA juga tidak memberikan komentar terkait hal itu.
Kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan udara UEA meningkat setelah serangkaian serangan rudal dan pesawat tak berawak di negara Teluk itu pada Januari dan Februari. Sebagian besar serangan dicegat, tetapi satu serangan menewaskan tiga warga sipil di Abu Dhabi.
Sebuah terminal yang sedang dibangun di bandara Abu Dhabi juga terkena, melukai pekerja sipil, sumber-sumber lokal menjelaskan tentang serangan itu.
Setidaknya beberapa rudal dan drone terbang di ketinggian rendah untuk menghindari deteksi oleh Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) dan pencegat Patriot buatan AS, kata sumber tersebut.
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon
Rafael mengatakan SPYDER dapat mempertahankan area yang luas dari ancaman seperti drone, rudal jelajah, pesawat serang, helikopter, dan pembom, termasuk di ketinggian rendah. (T/R6/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB