Dubai, MINA – Seorang pejabat senior Uni Emirat Arab (UEA) mengatakan, negaranya akan membuka kedutaan besar di Israel dalam tiga hingga lima bulan yang akan datang.
Menurut surat kabar Israel Hayom, mengutip seorang pejabat Kementerian Luar Negeri UEA yang tidak disebutkan namanya mengatakan, “Saya pikir Israel akan dapat memperoleh visa perjalanan ke UEA dari kedutaan yang akan dibuka di Israel setelah tiga sampai lima bulan dari sekarang.”
Awal pekan ini, Kementerian Luar Negeri Israel mengumumkan bahwa para pejabat dari kedua belah pihak membahas pembukaan kedutaan besar di Israel dan UEA selama pembicaraan yang berlangsung di Abu Dhabi dengan partisipasi pejabat AS.
Surat kabar Israel yang sama juga mengutip pejabat Emirat yang mengatakan, Abu Dhabi saat ini sedang mempertimbangkan untuk membuka konsulat di Haifa atau Nazareth yang bekerja bersama kedutaan di Israel.
Baca Juga: Israel Kepung RS Kamal Adwan di Gaza Utara, Larang Aktivitas Operasional
“Kami menginginkan perjanjian damai dengan Israel, tetapi perdamaian pada kenyataannya dengan semua orang Israel, dan sangat penting bagi kami untuk tersedia bagi penduduk Arab di Israel, yang kami anggap sebagai mitra penting untuk perdamaian yang hangat,” kata pejabat Emirat itu.
Pada Senin lalu, untuk pertamakalinya penerbangan komersial Israel mendarat di Abu Dhabi sebagai langkah praktis dalam menerapkan kesepakatan normalisasi dengan Israel, yang juga melewati wilayah udara Saudi.
Pada 13 Agustus lalu, UEA dan Israel mengumumkan perjanjian yang ditengahi AS untuk membuka hubungan mereka, termasuk membuka kedutaan di wilayah masing-masing.
Kelompok Palestina, termasuk Otoritas Palestina, mengecam kesepakatan UEA-Israel, dengan mengatakan hal itu bukan untuk kepentingan Palestina dan mengabaikan hak-hak warga Palestina. (T/R12/P2)
Baca Juga: Militer Israel Terbitkan 1.126 Surat Perintah Penangkapan untuk Yahudi Ultra-Ortodoks
Mi’raj News Agency (MINA).