Moskow, MINA – Uni Emirat Arab (UEA) sedang merundingkan pembukaan kembali kedutaannya di Suriah dan kembalinya duta besarnya ke Damaskus, setelah enam tahun ditutup karena perang berdarah di negara itu, surat kabar Rusia Nezavisimaya Gazeta melaporkan pada Senin (12/11) lalu.
Seorang sumber di Damaskus mengatakan kepada outlet tersebut bahwa para pejabat Emirat telah bertemu dengan pemerintah Suriah untuk memulihkan misi diplomatiknya di ibu kota, sebagai tanda hubungan pemanasan Abu Dhabi dengan pemerintahan Presiden Bashar Al-Assad.
Menurut sumber itu, seorang diplomat Emirat sudah tinggal di Damaskus, sementara pejabat lain melakukan kunjungan rutin ke ibu kota Suriah, demikian The New Arab melaporkan yang dikutip MINA.
Laporan itu menambahkan bahwa kawat berduri dan penghalang beton telah ditiadakan dari uea/">kedutaan UEA dan pejabat Mesir dilaporkan juga terlibat dalam negosiasi.
Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris
Laporan itu muncul beberapa hari setelah media propemerintah Suriah, Al-Masdar News, melaporkan bahwa Arab Saudi sedang berkomunikasi dengan pihak berwenang Suriah melalui UEA untuk melakukan rekonsiliasi.
Kantor berita itu mengatakan, langkah pertama menuju rekonsiliasi adalah pembukaan kembali uea/">kedutaan UEA di Damaskus, mengutip sumber di Damaskus.
Terkecuali Oman, negara-negara Teluk menutup misi diplomatiknya di Suriah setelah pecahnya konflik pada tahun 2011.
Beberapa negara Teluk telah mendukung faksi oposisi bersenjata Suriah selama konflik tujuh tahun, memberikan senjata kepada berbagai kelompok pemberontak dalam upaya melawan dukungan Iran kepada pemerintah Suriah.
Baca Juga: Serangan Hezbollah Terus Meluas, Permukiman Nahariya di Israel Jadi Kota Hantu
Perkembangan terakhir menunjukkan bahwa negara-negara Teluk sekarang menjangkau untuk melakukan rekonsiliasi dengan Assad. (T/RI-1/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Israel Dukung Gencatan Senjata dengan Lebanon