Abu Dhabi, MINA – Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain akan meluncurkan satelit nano bersama ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada Selasa (21/12), sebagai pokok utama kerja sama dalam sains, teknologi, dan teknik luar angkasa antara kedua negara.
“Light-1 akan lepas landas di atas penerbangan SpaceX CRS-24 dengan roket Falcon 9 setelah menjalani uji keamanan dan lingkungan yang ketat untuk termal dan getaran, sistem komunikasi, dan lainnya,” kata sebuah pernyataan yang dilaporkan kantor berita Emirat WAM, Senin (20/12).
Nanosatelit akan dikerahkan dari Modul Eksperimen Jepang di ISS ke orbit, diawasi oleh Badan Antariksa Luar Angkasa Jepang.
Satelit itu dibangun dan dirancang dalam kolaborasi antara Badan Antariksa UEA dan Badan Sains Antariksa Nasional Bahrain
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Nama satelit nano ini terinspirasi dari sebuah buku yang ditulis oleh Raja Hamad Bahrain yang berjudul “Cahaya Pertama”, yang menceritakan poin-poin penting dalam sejarah kerajaan, dan melambangkan pertumbuhan negara serta kemajuan ilmiah.
Pesawat ruang angkasa penelitian dikembangkan oleh tim insinyur dan ilmuwan terkemuka Bahrain dan Emirat di UEA, terdiri dari 23 siswa, termasuk sembilan Bahrain dan 14 Emirat dari Universitas Khalifa dan Universitas New York Abu Dhabi.
“Setelah mencapai orbitnya di sekitar Bumi, Light-1 akan memantau dan mempelajari kilatan sinar gamma terestrial dari badai petir dan awan kumulus,” tulis pernyataan itu.
Satelit ini akan menjadi studi pertama dari jenisnya di wilayah tersebut, dan Universitas New York Abu Dhabi akan memimpin aspek analisis data sains dari misi itu. (T/R6/P1)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)