Cirata, MINA – Uni Emirat Arab (UEA) pada Kami (17/12) resmi memulai pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung 145 MW di Waduk Cirata, Jawa Barat.
Proyek tersebut merupakan PLTS terbesar kedua di dunia dan terbesar di Asia Tenggara.
Duta Besar RI untuk UEA Husin Bagis dalam siaran pers mengatakan, peresmian proyek senilai USD 129 juta tersebut ditandai dengan penandatanganan Shareholder Agreement dan prosesi peluncuran floater.
“Peresmian proyek itu merupakan langkah awal. Kami berharap Masdar, selaku investor UEA dan mitra PJB dalam proyek ini, dapat terus melakukan ekspansi dan membangun pembangkit listrik lainnya di Indonesia,” ujar Dubes Husin.
Baca Juga: Silaknas 2024, ICMI Undang Presiden dan Wapres
Untuk tahap awal, PT Pembangkit Jawa Bali Solar Masdar Energi akan menempatkan water station untuk mengumpulkan data sebagai persiapan dari proses pembangunan pembangkit.
“Hasil dari listrik akan masuk ke jaringan transmisi PLN yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Keberadaan proyek investasi ini menunjukkan bahwa Indonesia terbuka bagi investor asing dan berkomitmen untuk mengembangkan energi terbarukan yang ada,” jelas pejabat Masdar.
Menurut data Badan Koordiansi Penanaman Modal (BKPM), UEA menyumbang nilai investasi sebesar USD 259 juta dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
Nilai investasi ini terdiri dari 338 proyek investasi, dan menyerap kurang lebih 9.900 tenaga kerja. Tren tahun ke tahun menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan.
Baca Juga: Taiwan Rayakan 48 Tahun Kerja Sama Pertanian dengan Indonesia
Masdar sendiri adalah perusahaan yang berdiri sejak 2006 dan berbasis di UEA. Perusahaan ini fokus mengembangkan proyek energi terbarukan baik skala utilitas maupun off-grid dan aktif di lebih dari 30 negara di seluruh dunia. (R/RE1/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Prof El-Awaisi: Makkah Tempat Hidayah, Madinah Tempat Rahmat, Baitul Maqdis Tempat Jihad