UEA Dilaporkan Hentikan Kerja Sama Bilateral dengan Israel

Presiden UEA Mohammed bin Zayed Al Nahyan (kiri) dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan). (Gambar: MWN)

Rabat, MINA – Uni Emirat Arab () dilaporkan telah memutuskan hubungan diplomatik dan menghentikan kerja sama bilateral dengan sebagai tanggapan atas pembunuhan tujuh pekerja bantuan kemanusiaan internasional oleh pasukan pendudukan Israel (IOF) di .

Outlet berita Israel i24News melaporkan bahwa para pejabat Emirat mengkonfirmasi berita tersebut, dan para pejabat menggambarkan hubungan antara Tel Aviv dan Abu Dhabi adalah “hari paling gelap” dalam hubungan antara kedua negara, Morocco Wordl News (MWN) melaporkannya.

Banyak komunitas internasional yang menyatakan kemarahannya menyusul pembunuhan tujuh pekerja kemanusiaan World Central Kitchen (WCK), termasuk seorang warga negara Amerika Serikat tersebut. Spanyol menyebut pembenaran Israel atas pembunuhan tersebut tidak cukup dan tidak dapat diterima.

Baca Juga:  Khutbah Jumat: Menghayati Makna Ibadah  

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa pembunuhan terhadap para pekerja tersebut “tidak disengaja.”

Namun, banyak pihak yang menyatakan bahwa Israel tidak mengambil langkah apa pun untuk melindungi warga sipil dan personel kemanusiaan sejak melancarkan perang brutal di Gaza.

Saat ini, jumlah korban tewas akibat operasi militer Israel yang tanpa henti dan tanpa ampun telah mencapai lebih dari 33.000 orang.

Meskipun terjadi keributan dan kecaman, masyarakat internasional telah gagal menekan Israel untuk mengakhiri perang dahsyat yang telah berlangsung sejak 7 Oktober.

Sebagai tanggapan, Israel tampaknya bertekad untuk melanjutkan perang di tengah bencana kemanusiaan yang ditandai dengan penyebaran penyakit dan kelaparan yang mengkhawatirkan, yang menewaskan warga sipil di seluruh wilayah kantong yang diblokade tersebut.

Baca Juga:  Erdogan Desak Muslim Bersatu Hentikan Genosida Israel di Gaza

UEA adalah bagian dari negara-negara yang menandatangani kesepakatan Abraham Accord yang ditengahi AS untuk menormalisasi hubungan dengan Israel pada September 2020.

“[UEA] mendapat manfaat dari perjanjian tersebut, dengan 450.000 warga Israel mengunjungi UEA antara Januari 2021 hingga Januari 2023 dan perusahaan-perusahaan Israel juga melakukan bisnis di negara Teluk tersebut,” lapor Al Jazeera tahun lalu. (T/RI-1/R1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.