Abu Dhabi, MINA – Uni Emirat Arab (UEA) mengutuk keras pembakaran Al-Quran di depan Kedutaan Besar Republik Türkiye di Stockholm, Swedia, oleh seorang ekstremis pada Sabtu (21/1).
Dalam sebuah pernyataan resminya dilaporkan WAM dikutip MINA, Senin (23/1), Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama Internasional (MoFAIC) UEA menegaskan penolakan pemerintah terhadap semua tindakan yang bertujuan untuk mengacaukan keamanan dan stabilitas yang bertentangan dengan nilai dan prinsip kemanusiaan dan moral.
Kementerian tersebut memperbarui seruannya menghentikan ujaran kebencian dan kekerasan serta menggarisbawahi perlunya menghormati simbol-simbol agama dan menghindari menghasut kebencian dengan menghina agama.
Lebih lanjut, kementerian menegaskan kembali perlunya menyebarkan nilai-nilai toleransi dan hidup berdampingan.
Baca Juga: Ribuan Warga Yordania Pawai Dukung Badai Al-Aqsa
Selain itu, Dewan Global untuk Toleransi dan Perdamaian bermarkas di UEA, juga menyatakan kutukan kerasnya atas pembakaran Al-Quran tersebut.
Presiden Dewan Global untuk Toleransi dan Perdamaian, Ahmed bin Mohamed Al-Jarwan, menggarisbawahi kutukan dewan atas tindakan kriminal ini, yang bertentangan dengan prinsip kemanusiaan dan merupakan bentuk rasisme terburuk.
“Tindakan semacam itu akan merusak upaya untuk mempromosikan perdamaian dan koeksistensi dan hanya akan memberi ruang bagi terorisme dan ekstremisme,” tambahnya.(T/R1/P2)
Baca Juga: Para Menlu Arab dan Turkiye Akan Bertemu di Yordania Bahas Situasi Terkini Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Walid Barakat Bebas Setelah 42 Tahun di Penjara Suriah