Abu Dhabi, MINA – Uni Emirat Arab (UEA) meningkatkan komitmennya untuk memperkuat kerja sama internasional dengan membantu lebih dari satu juta pekerja medis di seluruh dunia.
Hal terwlsebut ditandai dengan pengiriman lebih dari 1.000 ton alat pelindung diri (APD), selain bantuan medis dan makanan, dalam upaya mengatasi pandemi COVID-19.
Menteri Negara untuk Kerja sama Internasional UEA Reem binti Ibrahim Al Hashimy mengatakan, sejak berdirinya, UEA terus mengupayakan kerja sama bersahabat dan menggalang solidaritas dengan negara-negara lain.
“UEA percaya bahwa semua negara harus mengenyampingkan kepentingan maupun perbedaan dalam upaya mendukung persatuan dan kebaikan umat manusia yang lebih besar. Hari ini menjadi tonggak sejarah dalam upaya membantu satu juta tenaga medis sebagai bentuk komitmen UEA untuk memperluas kerja sama dengan dunia, terlepas dari agama, ras, atau ideologi penerima” kata Reem dalam keterangan tertulis yang diterima MINA, Senin (29/6).
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Ia menambahkan, visi yang jelas dari Presiden UEA Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan, Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, Wakil Presiden, Perdana Menteri dan Penguasa Dubai serta Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan, Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA, tidak surut saat pandemi ini melanda dunia.
“Justru mereka melipatgandakan upaya dalam membantu semua pihak yang membutuhkan sesuai dengan apa yang kita bisa, karena kita juga mengelola tantangan kita sendiri. Dengan nilai-nilai penghormatan terhadap kemanusiaan kita bersama, dan keinginan untuk membantu mereka yang membutuhkan, UEA menegaskan kembali visi Yang Mulia Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, Bapak Pendiri UEA, yang percaya pada tanggung jawab kolektif untuk membantu sesame,” katanya.
Sejak adanya pandemi COVID-19, UEA aktif dalam upaya kemanusiaan global untuk mencegah penyebaran virus. Sebagai donor bantuan COVID-19 asing paling aktif di dunia, UEA memastikan bahwa jangkauan geografis bantuannya tidak mengenal batas ras atau agama.
UEA berkomitmen memberikan bantuan pada saat dibutuhkan untuk 70 negara, termasuk China, Italia, Inggris, Iran, Pakistan, Brasil, Rusia, Yaman, Afghanistan, Indonesia, dan lainnya.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Selain itu, sejalan dengan upaya UEA untuk berkontribusi pada komunitas ilmiah global tentang COVID-19, UEA telah berbagi sekuensing genom (genomic sequencing) dan data mutasi dengan berbagai basis data global, termasuk sumber terbuka genom COVID-19 berbasis data Nexstrain, untuk membantu para ilmuwan di seluruh dunia dalam melacak penyebaran wabah. (R/R6/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan