New York, MINA – Uni Emirat Aab (UEA) menyerukan untuk mengintensifkan upaya dalam mengakhiri konflik Palestina-Israel dan menggarisbawahi komitmennya siap bekerja dengan mitra regional maupun internasional untuk menemukan solusi atas masalah Palestina yang memenuhi aspirasi sah rakyat Palestina.
Pernyataan tersebut disampaikan Duta Besar dan Perwakilan Tetap UEA untuk PBB, Lana Nusseibeh, pada rapat pleno Sidang Umum PBB tentang Masalah Palestina, sebagaimana keterangan resmi Kedutaan Besar UEA di Indonesia yang diterima MINA, Senin (7/12).
Menurutnya, Timur Tengah menyaksikan banyak konflik dan krisis yang melelahkan rakyatnya. “Dengan merebaknya COVID-19, tantangan yang ada semakin parah, menjadikannya prioritas bagi komunitas internasional untuk mencari solusi permanen pada masalah ini dengan memikirkan kembali pendekatan sebelumnya dan menerapkan langkah-langkah baru untuk membawa perdamaian dan stabilitas ke kawasan,” ujar Nusseibeh.
Dubes Nusseibeh mengingat pesan solidaritas yang dikirim Presiden UEA Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan kepada PBB pada kesempatan Hari Solidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina, yang menyatakan bahwa “Pemerintah UEA dan rakyatnya menegaskan kembali komitmen permanen dan lama mereka untuk mendukung saudara-saudara Palestina dalam mencapai semua hak sah mereka sesuai dengan hukum internasional dan resolusi PBB yang relevan.”
Baca Juga: Utusan Khusus Trump akan Kunjungi Gaza untuk Periksa Lokasi Distribusi Makanan
Bertepatan dengan perayaan Hari Nasional UEA ke-49 awal Desember ini, Dubes Nusseibeh menegaskan permasalahan Palestina telah menjadi prioritas kebijakan luar negeri sejak berdirinya UEA.
Dia menggarisbawahi, UEA tidak akan meninggalkan posisi tegasnya, yang sejalan dengan posisi Arab, dalam mendukung pembentukan negara Palestina merdeka berdasarkan perbatasan pra-1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya.
Dia menekankan, hal ini sesuai dengan parameter yang disepakati secara internasional dan Inisiatif Perdamaian Arab. Untuk itu, tambahnya, perlu dilakukan upaya mendukung inisiatif yang bertujuan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perdamaian dan pembentukan solusi dua negara.
Mengingat Kesepakatan Abraham, produk dari negosiasi politik dan diplomatik yang tak kenal lelah yang juga membantu membekukan pencaplokan tanah Palestina, Dubes Nusseibeh mengatakan bahwa perjanjian itu akan mendukung upaya positif dan efektif UEA untuk membawa perdamaian ke Timur Tengah.
Baca Juga: Presiden Finlandia Siap Akui Negara Palestina, Tunggu Usulan Resmi Kabinet
Dia juga menekankan perlunya menghentikan praktik ilegal di wilayah Palestina, termasuk membangun dan memperluas permukimanan, melanggar kesucian tempat-tempat suci di Yerusalem, menghancurkan bangunan bersejarah, dan melanjutkan blokade di Gaza.
Lebih lanjut, Dubes Nusseibeh menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas memburuknya kondisi kemanusiaan, ekonomi, dan kesehatan di wilayah Palestina, khususnya dalam konteks pandemi COVID-19.
Ia menegaskan perlunya mendukung sektor vital di Palestina, khususnya sektor kesehatan. Dia memperbarui komitmen UEA untuk memberikan bantuan kepada rakyat Palestina, termasuk dengan mendukung badan-badan PBB dan menguraikan kontribusi keuangan UEA sejauh ini, yang melebihi USD 840 juta dari periode 2013-2020.
UEA adalah salah satu donor utama untuk Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA). Dia menambahkan, UEA – sebagai ketua Komite Penasihat UNRWA sejak Juli 2020 – berusaha untuk memperkuat kerja Badan tersebut, termasuk dalam transformasi digital pendidikan, pemberdayaan perempuan dan pemuda, dan kelestarian lingkungan.(T/R1/P1)
Baca Juga: Faksi-Faksi di Gaza Sambut Baik Deklarasi New York tentang Negara Palestina
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas: Perlawanan dan Persenjataan Merupakan Hak Nasional