Abu Dhabi, MINA – Uni Emirat Arab (UEA) pada Rabu (21/8) menolak tuduhan bahwa Kerajaan mendukung separatis Yaman dalam perebutan ibu kota de facto Aden dari pasukan pemerintah.
“Kami menyesal mendengar tuduhan hari ini yang ditujukan terhadap UEA terkait perkembangan di Aden, kami tolak tegas,” kata Wakil Utusan Tetap UEA untuk PBB, Saud Al-Shamsi, menulis di Twitter, demikian Nahar Net melaporkan.
Ia menambahkan, sebagai mitra kunci dalam koalisi militer yang dipimpin Arab Saudi yang mendukung pemerintah Yaman melawan pemberontak Houthi di utara, “UEA mengerahkan semua upaya untuk meredakan situasi di Yaman.”
Pasukan Sabuk Keamanan yang dilatih UEA, yang didominasi oleh pejuang selatan yang pro-kemerdekaan, menggulingkan loyalis pemerintah dari kota pelabuhan Aden awal bulan ini.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Tak lama setelah itu, pasukan separatis selatan mundur dari posisi-posisi penting di bawah tekanan Arab Saudi dan UEA yang mendesak dilakukannya pembicaraan.
Tetapi pada hari Selasa, pejuang separatis dari Dewan Transisi Selatan (STC), yang mendominasi Pasukan Sabuk Keamanan, mengusir pasukan pemerintah dari dua kamp militer di sepanjang pantai Aden.
Yaman Selatan adalah negara merdeka sejak 1967 hingga bergabung dengan utara pada 1990. (T/RI-1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama