Abu Dhabi, MINA – Konsorsium Uni Emirat Arab (UEA) untuk Afrika adalah sebuah inisiatif baru dengan komitmen investasi sebesar USD 500 juta atau setara dengan Rp 7,2 triliun.
Konsorsium tersebut bertujuan untuk berkontribusi dalam mewujudkan visi pembangunan yang dipercepat untuk Afrika yang baru, lebih terhubung dan memberdayakan, dengan dipimpin oleh kalangan muda.
Uni Afrika telah mengumumkan prakarsa ini, demikian keterangan pers resmi yang diterima MINA Selasa (11/2).
Reem binti Ibrahim Al-Hashemi, Menteri Negara Urusan Kerjasama Internasional sekaligus Direktur Eksekutif Expo 2020 Dubai, meyakinkan perwakilan negara-negara anggota Uni Afrika bahwa konsorsium ini akan bekerja untuk membangun sumber daya manusia di benua itu dalam jangka panjang.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
“Prioritas diberikan pada dua aspek transformasi digital dan kaum muda,” ujar Al-Hashemi.
Dia menjelaskan, konsorsium ini akan mengoordinasikan komitmen pemerintah dan sektor swasta UEA terhadap Afrika, sekaligus menggabungkan semangat kemajuan dan sumber daya dalam satu entitas tunggal yang bertujuan mendukung pengembangan dan investasi, dalam upaya mewujudkan visi masa depan yang lebih optimis untuk Afrika, oleh warga Afrika itu sendiri.
Menurut Al-Hashemi, UEA, yang hanyalah sekadar donatur atau penyedia pinjaman lunak, sangat menyadari bahwa nilai sebenarnya terletak dalam upaya membangun sumber daya manusia dalam jangka panjang.
“Kami berkomitmen untuk membantu menciptakan sistem di mana startup dapat berkembang, para pemilik proyek memaksimalkan potensi mereka dan kaum muda dapat merancang masa depan dengan optimis, dimana merekalah yang mewujudkan masa depan mereka,” imbuhnya.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Al-Hashemi menambahkan, fokus pada transformasi digital dan pemuda akan memastikan bahwa pemuda dan kompetensi kita dapat merangkul peluang yang ditawarkan di masa depan, bukan sebagai beban.
“Kami mendengarkan dengan cermat apa yang Anda katakan, sebagai benua yang diwakili oleh Uni Afrika, dan sebagai wadah yang menyatukan anggotanya. Kami mendengar Anda memanggil kami, untuk dapat belajar dari proses perkembangan kami sekaligus menarik investasi UEA untuk ekonomi digital Afrika,” jelasnya.
UEA telah menjadi mitra aktif di benua Afrika sepanjang 49 tahun sejarahnya dan telah menginvestasikan miliaran dolar selama periode itu.
Pada 2016, UEA menjadi investor terbesar kedua di Afrika, dan memberikan dukungan kepada berbagai proyek termasuk jalan, jembatan, pelabuhan, sekolah, klinik, dan rumah sakit.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
“Konsorsium untuk Afrika akan memastikan dukungan yang lebih terintegrasi, fleksibel dan berpengaruh di masa depan,” tegas Al-Hashemi dalam pidatonya, dimana ia merupakan menteri UEA pertama yang berbicara di kantor pusat Komite Eksekutif Uni Afrika.
Sambut Expo 2020 Dubai
Al-Hashemi juga memuji keikutsertaan Uni Afrika dalam Expo 2020 Dubai, yang merupakan partisipasi pertama Uni Afrika dalam World Expo, di mana sejarah Afrika yang kaya dan pencapaiannya akan ditampilkan di paviliun Uni Afrika.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah World Expo selama 169 tahun, setiap negara akan berpartisipasi dalam pavilion yang independen, dengan rekor peserta sebanyak 192 negara, yang masing-masing akan diwakili oleh paviliun khusus dalam acara paling spektakuler di dunia yang menampilkan kepandaian dan pencapaian manusia.
Baca Juga: KBRI Damaskus Evakuasi 37 WNI dari Suriah
Expo 2020 Dubai diharapkan untuk dihadiri oleh 25 juta pengunjung, dan merupakan pameran internasional pertama yang diadakan di Timur Tengah, Afrika dan Asia Selatan.
Paviliun Uni Afrika, yang terletak di area Expo 2020, akan mengeksplorasi pidato para pemimpin besar Afrika, dan menampilkan apa yang telah dicapai lembaga ini sejak didirikan sebagai organisasi yang menyatukan Afrika pada tahun 1963.
Jutaan orang akan mengunjungi paviliun Afrika dimana mereka dapat menyaksikan potensi besar Afrika dan pandangan optimisnya untuk masa depan, yang terkandung dalam Visi 2063, yang berfokus pada pertanian, transportasi, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesehatan.
Dalam jangka waktu enam bulan (20 Oktober 2020-10 April 2021), UEA akan menjadi tuan rumah bagi perjumpaan pemikiran terbesar di dunia, dan menyambut para ilmuwan dan penemu yang akan berkontribusi dalam mendefinisikan gambaran dan fitur masa depan kita sekaligus mengungkapkan rangkaian peluang yang tersedia di negara-negara Afrika.(L/R1/B04)
Baca Juga: Jejak Masjid Umayyah di Damaskus Tempat al-Jawlani Sampaikan Pidato Kemenangan
Mi’raj News Agency (MINA)