Abu Dhabi, MINA – Uni Emirat Arab (UEA) mengumumkan pada Senin (26/3/2018) selesainya pembangunan pabrik nuklir pertama dalam proyek dari empat stasiun “Barakah Al-Arba’ah” untuk energi nuklir damai, yang pembangunannya mulai sejak 2012.
Kantor berita resmi di UAE, WAM, melaporkan bahwa tingkat penyelesaian di stasiun kedua telah mencapai 92 persen, stasiun ketiga 81 persen, dan keempat 66 persen. Pencapaian total proyek saat ini sekitar 86 persen.
Acara ini diumumkan di hadapan Sheikh Mohammad bin Zayed Al-Nahyan, Putra Mahkota Abu Dhabi, Quds Press melaporkan.
Sheikh Al-Nahyan menggambarkan pembangunan stasiun pertama sebagai “pencapaian bersejarah” bagi UEA, dan mencatat bahwa program nuklir damai negaranya “memainkan peran penting dalam mendukung pertumbuhan, diversifikasi ekonomi dan memastikan masa depan yang aman bagi generasi mendatang.”
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
“Dengan selesainya pekerjaan konstruksi untuk stasiun pertama, upaya sekarang akan difokuskan pada tahap persiapan operasional untuk mendapatkan lisensi pengoperasian pabrik dari Otoritas Federal UEA untuk Peraturan Nuklir,” kata Emirates Nuclear Energy Corporation (ENEC) di halaman Twitter-nya.
Stasiun itu menjadi proyek negara Arab pertama yang memiliki pembangkit listrik tenaga nuklir komersial dan akan menjadi anggota baru pertama yang bergabung dengan industri nuklir nuklir global sejak 1985.
Proyek “Barakah” adalah situs konstruksi terbesar untuk pembangkit listrik tenaga nuklir di dunia, dengan empat pabrik identik yang dibangun secara bersamaan. Setelah selesai, stasiun proyek akan memberikan energi yang aman dan ramah lingkungan ke jaringan listrik UEA, berdasarkan persetujuan dan peraturan.
UAE menargetkan seperempat dari kebutuhan energinya terpenuhi melalui energi nuklir damai pada tahun 2021, dan 50 persen pada tahun 2050. Ini adalah negara Teluk pertama yang memulai pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir. (T/RS2/RI-1)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mi’raj News Agency (MINA)