UEFA Siap Gelar Voting untuk Larang Israel Tampil di Kompetisi Internasional

Nyon, MINA – Badan Sepak Bola Eropa (UEFA) tengah mempersiapkan pemungutan suara penting yang dapat menghasilkan keputusan melarang Israel tampil di berbagai kompetisi internasional.

Langkah ini muncul sebagai respons atas agresi dan dugaan genosida yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza.

Mengutip ESPN, dua sumber menyebut mayoritas dari 20 anggota Komite Eksekutif UEFA diperkirakan akan mendukung voting tersebut.

Jika hasil pemungutan suara mengarah pada penangguhan, maka seluruh tim nasional dan klub Israel otomatis tidak dapat berpartisipasi dalam turnamen resmi UEFA maupun ajang internasional lainnya.

Keputusan ini akan berdampak besar, termasuk bagi tim nasional Israel yang dijadwalkan melanjutkan laga kualifikasi Piala Dunia dua pekan mendatang. Timnas putra Israel dijadwalkan menghadapi Norwegia dan Italia di laga tandang. Jika larangan diberlakukan, partisipasi mereka dalam kualifikasi otomatis dibatalkan.

Selain itu, klub-klub Israel juga akan dilarang berkompetisi di berbagai turnamen bergengsi seperti Liga Champions, Liga Europa, dan Liga Konferensi Eropa. Hal ini akan menjadi pukulan telak bagi sepak bola Israel yang selama ini memanfaatkan panggung Eropa sebagai ajang pengembangan dan pencitraan internasional.

Hingga saat ini, belum ada kejelasan apakah Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) akan mengambil langkah serupa. Situasi ini dinilai sensitif mengingat Presiden FIFA, Gianni Infantino, memiliki hubungan dekat dengan mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Trump sebelumnya berperan penting dalam proses diplomasi yang mendukung penyelenggaraan Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Hubungan politik ini diyakini dapat mempengaruhi sikap FIFA terkait langkah tegas terhadap Israel.

Jika FIFA memutuskan untuk mendukung keputusan UEFA, hal ini dapat membuka jalan bagi sanksi global yang lebih luas terhadap Israel, seperti yang pernah dialami Afrika Selatan pada era apartheid.

Desakan untuk menghukum Israel di arena olahraga internasional terus meningkat seiring memburuknya krisis kemanusiaan di Gaza. Data terbaru menunjukkan puluhan ribu warga Palestina tewas akibat serangan militer Israel, sementara jutaan lainnya menghadapi kondisi kelaparan dan pengungsian massal.

Sejumlah negara dan organisasi kemanusiaan menilai partisipasi Israel di ajang olahraga global telah dimanfaatkan untuk mencuci citra (sportswashing) di tengah pelanggaran berat terhadap hukum internasional yang dilakukan pemerintahnya.

Langkah UEFA ini akan menjadi ujian penting bagi dunia olahraga internasional, apakah tetap netral atau bersikap tegas dalam menegakkan prinsip kemanusiaan dan keadilan. []

Mi’raj News Agency (MINA)