UIN JAKARTA DAN MALANG GELAR KONFERENSI INTERNASIONAL PERGURUAN TINGGI ISLAM

Menteri Agama Lukman Hakim (Foto: Kemenag)
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.(Foto: Kemenag)

Jakarta, 2 Shafar 1436/25 November 2014 (MINA) – Universitas Islam Negeri () Syarif Hidayatullah Jakarta dan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang bekerjasama menginisiasi terselenggaranya International Conference on Quality Islamic Higher Education (Konferensi Internasional Kualitas Perguruan Tinggi Islam).

Konferensi yang digelar di Jakarta mulai Selasa (25/11) ini dihadiri para pimpinan perguruan tinggi agama Islam se-Indonesia, termasuk para pembicara dari luar negeri seperti Bahrain, Maroko, dan Belanda.

“Eksistensi Perguruan Tinggi Agama Islam yang berada di bawah pengelolaan Kementerian Agama memiliki potensi dan peluang menuju perguruan tinggi bertaraf internasional,” kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat memberikan sambutan pada pembukaan Konferensi Internasional bertema “Towards World Class Islamic Higher Education Institution (Menuju Perguruan TinggiIslam  Berkelas Dunia”.

“Perkembangan lembaga pendidikan tinggi Islam di seluruh Indonesia tidak pernah berhenti, baik dari sisi kualitas, kapasitas, dan kualitasnya,” tambahnya sembari mengungkapkan harapannya akan tumbuhnya perguruan tinggi Islam  menjadi universitas Islam berkelas dunia sebagaimana rilis resmi Kemenag yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa.

Menurutnya, sudah saatnya perguruan tinggi Islam melahirkan  lulusan yang mampu mengintegrasikan agama dan ilmu, yang dalam Al-Qur’an disebut dengan istilah “ulul albab”. “Perguruan tinggi Islam di Indonesia memiliki kedudukan strategis untuk dapat melahirkan generasi “ulul albab”,” ujar .

Menag Lukman mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang tinggi kepada pimpinan dan civitas akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan UIN Malik Ibrahim Malang yang menginisiasi terselenggaranya konferensi internasional itu.

“Semoga konferensi tersebut membawa pesan penting untuk kemajuan perguruan tinggi Islam di Negara kita,” kata Menag.

Mengutip pesan Proklamator Kemerdekaan, Wakil Presiden Pertama RI yang sekaligus dikenang sebagai pelopor Sekolah Tinggi Islam pertama di Tanah Air, Mohammad Hatta, Menag menyatakan bahwa alim Ulama yang mengerti hukum agama menurut kitab, tetapi tidak mengerti masyarakat, tidak sanggup memberi pimpinan kepada masyarakat.

Sehubungan itu, Menag berharap para alumni perguruan tinggi Islam, baik UIN, IAIN dan STAIN, menjadi sarjana yang mampu memberi pimpinan kepada masyarakat sesuai dengan bidang kompetensinya masing-masing.(T/R05/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0