Bogor, MINA – Lembaga tanggap darurat Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR) bekerjasama dengan Jakarta Rescue Internasional mengadakan Pendidikan dan Pelatihan Urban Search and Rescue (USAR).
Diklat tiga hari dari Sabtu-Senin 13-15 Januari ini dihadiri 50 peserta dari berbagai Provinsi se-Indonesia.
Ketua Umum UAR, Bustamin Utje kepada Mi’raj News Agency (MINA), Sabtu, (13/1) mengatakan diklat ini bertujuan meningkatkan kualitas keilmuan Rescuer (Penolong-red) khususnya di bidang USAR.”Kami melihat Jakarta Rescue Internasional (JRI) punya keahlian USAR maka kami minta melatih Rescuer kami,” katanya.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Harapannya, peserta diklat ini nantinya akan menularkan keilmuan ini kepada yang lain daerahnya masing-masing.
Sementara pendiri JRI, Hadiyanto kepada MINA mengatakan, Rescuer Indonesia perlu menguasai ilmu USAR. “Indonesia sudah miliki banyak wilayah padat gedung bertingkat dan perkotaan, maka Rescuer harus berfikir bagaimana penaggulangannya jika terjadi bencana di perkotaan,” katanya.
Lebih lanjut, Hadiyanto memaparkan apa saja yang dipelajari dalam pelatihan ilmu USAR.
“Yang kita berikan materi tentang pPengetahuan kegempaan, cara penanganan menggunakan teknologi pencarian, alat deteksi atau alat bantu anjing pelacak, bisa mengetahui pola marking sistem, dan pola penanganan gedung bertingkat, penyanggahan kayu, balok, vertikal rescue, dan lain-lain,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, USAR merupakan teknik pencarian dan penyelematan di dalam kota, akibat gempa, berkembang akibat banjir,kebakaran, dan longsor.
“Bersifat spesifik di dalam kota, penduduk padat. Diperlukan sistem cepat, tepat, efisien,” ujar Hadiyanto yang bergabung dengan INSARAG (International Search and Rescue Advisory Group) dibawah Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) tahun 2009 ini.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Menurutnya untuk kawasan Asia Pasifik, baru NGO Jakarta Rescue Internasional yang sudah tergabung dalam INSARAG.
UAR sudah sering mengirim relawan ke daerah-daerah bencana seperti Tsunami Aceh, Gempa Aceh, Gempa Padang, Merapi, BanjirJakarta, Tsunami Pangandaran, juga bencana akibat peperangan di Poso dan lain-lain. (L/B01/DW/P1)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain