Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ukhuwah Al-Fatah Rescue Ikuti Pelatihan Penyelamatan Dalam Air

kurnia - Senin, 21 Desember 2020 - 22:07 WIB

Senin, 21 Desember 2020 - 22:07 WIB

13 Views ㅤ

Bekasi, MINA – Untuk meningkatkan kemampuan, Lembaga tanggap darurat Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR) mengikuti pelatihan mendayung dan penyelamatan di dalam air yang diinisiasi Gerakan Relawan Bencana dan Kemanusian (GEREBEK) di Kalimalang, Bekasi Barat, Ahad (20/12).

Ketua Koordinator UAR wilayah Jakarta Utara M Agus Sholihin mengatakan, pelatihan ini membantu tim UAR meningkatkan kemampuan melakukan manuver rakit ketika angin kencang saat memegang dayung dan penyelamatan di dalam air.

“Teknik mendayung hanya dikenal dua macam kayuhan yaitu dayung maju dan dayung mundur. Pelatihan penyelamatan di dalam air tersebut merupakan agenda UAR,” kata Agus.

Ia mengungkapkan, relawan diberi pemahaman materi dasar-dasar penyelamatan dan pengenalan Alat Pelindung Diri (APD), perlengkapan pendukung pelatihan penyelamatan di air (perahu karet dan dayung) serta kegunaannya.

Baca Juga: Guru Besar Baitul Maqdis Syaikh Prof El-Awaisi Kunjungi AWG

“Selanjutnya pengenalan alat, praktek digelar di lokasi pelatihan waduk. dalam teknik pelatihan jika inginkan perahu bergerak kedepan, maka digunakan dayung maju sedangkan dayung mundur menghentikan perahu sedang bergerak maju ataumenginginkan perahu bergerak mundur,” jelas Agus.

Materi pertama, The Sweep usaha dayung pada sudut 45 derajat ke perahu menyapu air beberapa kali dengan cepat untuk mengubah arah rakit. Kedua, J-Stroke untuk memindahkan rakit maju dan kebelakang, menyelaraskan dayung vertikal ke air.

Ketiga, Backstroke cara mendayung ini akan membuat rakit mundur, tancapkan bilahan dayung di air kearah belakang, Keempat, Push Stroke atau Portegee cara mendayung ini akan membuat rakit maju tancapkan dayung di air ke depan. Kelima, Turning cara mendayung ini akan membuat rakit memutar, dan Keenam, The Draw membantu rakit untuk melakukan manuver ke kiri dan ke kanan.

“Kami berharap kemampuan Tim UAR dapat meningkat khususnya untuk melakukan penyelamatan saat ada bencana atau kecelakaan di air,” ujarnya.

Baca Juga: Silaknas 2024, ICMI Undang Presiden dan Wapres

Hadir juga tim relawan dari Ukhuwah Al-Fatah Rescue 6 orang, Perahu LCR 380 1 unit, Pelampung 6 buah, dayung 6 buah. Patriot SAR 6 orang, Relawan Porter Indonesia (REPOTIN) 8 orang, Al-Ummahat 10 orang dan 1 perahu, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) 10 orang dan pelampung,  Sahara Resque 10 orang dan pelampung,  Relawan At-Tauhid 4 orang, Emergency Response Squad 4 orang, Komunitas Rela Baik 10 orang, pelampung, helm, dan Indonesian Disaster Emergency Response Unit (I-DERU) 6 orang dan 1 perahu.

Ukhuwah Al-Fatah Rescue sering mengirim relawan ke daerah-daerah bencana seperti Tsunami Aceh, Gempa Aceh, Gempa Padang, Merapi, Banjir Jakarta, Tsunami Pangandaran, juga bencana akibat peperangan di Poso. (L/R4/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Taiwan Rayakan 48 Tahun Kerja Sama Pertanian dengan Indonesia

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia