Jakarta, 16 Syawwal 1435/12 Agustus 2014 (MINA) – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat , Prof. Dr. Din Syamsuddin mengatakan, ukhuwah Islamiyah hendaknya jangan sampai terbelah gara-gara masalah politik.
Din meyampaikan hal itu pada Silaturahim, Tasyakur Milad MUI ke-39, dan Halal bi Halal Idul Fitri 1435 MUI Pusat di Hotel Sultan Jakarta, Selasa malam.
“Ini musibah kalau gara-gara politik lalu ukhuwah Islamiyah terbelah,” ujarnya di hadapan sekitar 300 peserta dari Pengurus Daerah MUI, tokoh Islam dan perwakilan Organisasi Massa Islam serta duta besar dan perwakilan negara sahabat.
Menurutnya, perlu dirajut kembali titik kesadaran bersama di tengah aneka kemajemukan, untuk kepentingan Islam dan kalimat Allah yang mulia.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Ia menambahkan, umat Islam Indonesia bukan hanya mayoritas secara kuantitatif, tetapi jauh lebih penting adalah mayoritas kualitatif dan kreatif.
Secara lebih luas Din mengatakan, ukhuwah Islamiyah adalah dengan selalu memberikan solidaritas dan dukungan terhadap perjuangan Palestina.
“Umat Islam Indonesia senantiasa memberikan dukungan sejati untuk Palestina,” ujarnya.
Tampak hadir pada silaturahim tersebut Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin, Dubes Palestina, Dubes Libya, Dubes Sudan, Dubes Norwegia, dan sejumlah tokoh ulama seperti Prof. K.H. Maman Abdurrahman, Ustadz Yusuf Mansur, Dr. Syafi’i Antonio, penulis novel keislaman Habiburrahman El-Shiraji, dan lainnya.
Baca Juga: Lomba Mewarnai dan Menggambar Al-Aqsa Meriahkan Festival Baitul Maqdis di Samarinda
Wakil Ketua Umum MUI Pusat, Dr. K.H. Ma’ruf Amin, dalam tausiyahnya menambahkan, sesama umat Islam pada hakikatnya adalah satu saudara, bahkan lebih kuat dari saudara kandung.
“Sesama muslim bersaudara, bagaikan satu bangunan yang saling menguatkan, dan seperti tubuh yang satu, jika salah satu sakit maka yang lain ikut merasakannya juga,” tegasnya.
Menurutnya, untuk menjalin ukhuwah antar sesama muslim lebih erat meski berbeda pandangan atau madzhab, harus dikembangkan rasa saling pengertian, jangan sampai salah pengertian.
Pada acara tersebut, juga diluncurkan buku “Himpunan Fatwa Keuangan Syariah Dewan Nasional MUI” kerja sama MUI dengan Penerbit Erlangga.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Acara dilanjutkan Rapat Kerja Nasional MUI dengan Tema Sentral “Memantapkan Peran MUI dalam Perbaikan Akhlak Bangsa dan Penguatan Ekonomi Umat,” Rabu-Kamis, 13-14 Agustus 2014.
Sejumlah materi pleno yang diagendakan adalah materi Pembangunan Kehidupan Keagamaan dan Perbaikan Akhlak Bangsa oleh Menteri Agama, H.Lukman Hakim Saifuddin, Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Perbaikan Akhlak Bangsa (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. H.H. Nuh), dan Peran Ekonomi Syariah dalam Kebijakan Ekonomi Nasional untuk Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (Menko Perekonomian H. Chairul Tanjung). (L/P02/R1).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain