DI DALAM kehidupan umat Islam, ukhuwah atau persaudaraan adalah salah satu aspek yang sangat ditekankan dalam Al-Qur’an dan Hadis. Ukhuwah Islamiyah tidak hanya sekedar hubungan antar individu, namun juga merupakan fondasi kehidupan berjama’ah yang harmonis, penuh kasih sayang, dan saling mendukung. Sebagai bagian dari ajaran Islam, ukhuwah menjadi teras kehidupan yang membawa berkah, baik dalam hubungan antar sesama umat Muslim maupun dalam kehidupan sosial masyarakat secara umum.
Kata “ukhuwah” berasal dari bahasa Arab yang berarti persaudaraan atau hubungan yang erat. Dalam konteks Islam, ukhuwah merujuk pada ikatan yang terjalin antara sesama Muslim berdasarkan keimanan yang satu. Allah Ta’ala berfirman dalam Surah Al-Hujurat ayat 10:
“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara dua saudara kalian yang berselisih dan bertakwalah kepada Allah agar kalian mendapat rahmat.”
Ayat ini mengingatkan kita bahwa setiap Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya, yang memiliki hak dan kewajiban untuk saling menjaga, mengasihi, dan mendukung. Ukhuwah bukan hanya soal kedekatan emosional, tetapi juga tentang saling tolong-menolong dalam kebaikan dan ketaatan kepada Allah.
Dalam kehidupan berjama’ah, ukhuwah menjadi pilar utama yang memperkuat ikatan antar individu dalam suatu kelompok atau komunitas. Islam mengajarkan bahwa hidup sebagai umat yang bersatu dalam tali persaudaraan akan membawa banyak manfaat, baik dunia maupun akhirat. Di dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
Baca Juga: Mencetak Generasi Pecinta Shalat di Awal Waktu
الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ، لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يُسْلِمُهُ، مَنْ فَارَّجَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا فَارَّجَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
“Seorang Muslim itu adalah saudara bagi Muslim lainnya; ia tidak boleh menzalimi dan tidak boleh membiarkannya dizalimi. Barang siapa yang membantu saudara Muslimnya dalam kesusahan, maka Allah akan membantu kesusahannya.”
Hadis ini menegaskan betapa pentingnya solidaritas dalam menjaga ukhuwah Islamiyah. Dalam kehidupan sehari-hari, ukhuwah mengajarkan kita untuk saling peduli, berbagi kebahagiaan, dan membantu saat kesulitan. Ini adalah prinsip yang sangat relevan dalam kehidupan berjama’ah, di mana komunitas Muslim saling bergantung dan memperhatikan satu sama lain.
Ukhuwah tidak hanya membawa kebaikan dalam hubungan sosial, tetapi juga mendatangkan berkah yang tak terhingga. Dalam setiap langkah kehidupan berjama’ah yang diwarnai ukhuwah, ada rahmat dan berkah yang mengalir dari Allah SWT. Berkah yang dimaksud bukan hanya berkah materi, tetapi juga berkah dalam bentuk ketenangan hati, keberkahan dalam ilmu, keberhasilan dalam usaha, dan keteguhan dalam iman.
Dalam Surah Al-Mumtahanah ayat 8, Allah berfirman,
Baca Juga: Agar Tenang Menghadapi Segala Takdir Allah
إِنَّ اللَّـهَ يَنْهَاكُمْ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُحَارِبُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ إِنَّ اللَّـهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
“Allah tidak melarang kalian untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangi kalian karena agama dan tidak mengusir kalian dari kampung halaman kalian. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.”
Ayat ini menegaskan pentingnya menjalin hubungan yang baik dengan sesama, bahkan dengan orang yang berbeda keyakinan, selama mereka tidak memusuhi Islam. Inilah esensi dari ukhuwah yang membawa kebaikan dan berkah bagi umat Islam dalam kehidupan sosial mereka.
Membangun Ukhuwah yang Sejati
Untuk membangun ukhuwah yang sejati, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, kita harus menjaga hati dan niat agar selalu tulus dalam menjalin hubungan dengan sesama Muslim. Kedua, menjauhi perpecahan dan fitnah yang dapat merusak ukhuwah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
لَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَسُبَّ أَخَاهُ فَإِنَّهُ إِذَا فَعَلَ فَقَدْ كَانَ عَامِلًا بِالْإِيمَانِ
Baca Juga: Ahlul Qur’an, Pelita Umat dalam Cahaya Ilahi
“Tidaklah seorang Muslim mencela saudaranya, maka dia adalah orang yang beriman.” (HR. Muslim)
Selain itu, saling memberi nasihat dalam kebaikan dan kesabaran juga merupakan bagian penting dari ukhuwah. Ketiga, kita harus mengedepankan sikap tawadhu’ dan menghormati perbedaan pendapat dalam berjama’ah. Ukhuwah yang sehat adalah ukhuwah yang terbentuk atas dasar saling menghargai dan menghormati.
Di dunia yang semakin kompleks ini, ukhuwah menjadi kunci dalam membangun kehidupan yang harmonis. Kehidupan berjama’ah yang didasari oleh ukhuwah akan menciptakan suasana penuh kedamaian, di mana setiap individu merasa dihargai dan diterima. Di sinilah letak keberkahan yang sesungguhnya. Ukhuwah yang kuat dalam jama’ah akan mempermudah jalan menuju keberhasilan, baik dalam urusan duniawi maupun ukhrawi.
Dalam kehidupan berjama’ah, ukhuwah adalah teras yang kokoh yang menahan segala badai cobaan. Ketika umat Islam menjaga ukhuwah, maka akan tercipta keharmonisan, kebaikan, dan berkah yang melimpah. Dengan saling menolong dan mendukung dalam kebaikan, kita sebagai umat Islam dapat menjadi contoh bagi dunia tentang bagaimana hidup bersama dalam persaudaraan yang penuh kasih sayang dan amanah.
Baca Juga: Menikah Itu Ibadah, Bukan Ajang Pamer Mahar
Sebagai umat yang beriman, mari kita senantiasa menjaga ukhuwah Islamiyah, karena ukhuwah adalah teras kehidupan yang membawa berkah, baik bagi diri kita maupun bagi umat Islam secara keseluruhan.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Korupsi, Dosa dan Bahayanya dalam Islam