Kyiv, MINA – Ukraina menyalahkan Rusia karena menyerang konvoi mobil sipil di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina selatan pada Jumat (30/9), yang menurut Pemerintah Kyiv menewaskan sedikitnya 25 orang di garis depan.
Dikutip dari The New Arab, Gubernur Zaporizhzhia Oleksandr Starukh mengatakan, serangan itu juga melukai 28 orang, yang Ukraina sebut sebagai serangan rudal Rusia yang sinis, yang menyebabkan mayat-mayat berserakan di tanah.
Konvoi itu berkumpul di pasar mobil di tepi kota Zaporizhzhia, bersiap meninggalkan wilayah yang dikuasai pemerintah Ukraina untuk mengunjungi kerabat dan mengirimkan pasokan di daerah yang diduduki Rusia, kata para pejabat.
Jendela-jendela mobil pecah akibat dampak serangan rudal. Sisi-sisinya terkena pecahan peluru, kata seorang saksi mata.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
“Musuh mengamuk dan membalas dendam atas ketabahan kita dan kegagalannya. Dia secara sinis menghancurkan Ukraina yang damai karena dia telah kehilangan segalanya sejak lama,” tulis Presiden Volodymyr Zelenskiy di aplikasi pesan Telegram.
Sementara itu, Rusia membantah sengaja menargetkan warga sipil. Vladimir Rogov, seorang pejabat di pemerintahan yang didirikan Rusia di wilayah Zaporizhzhia, menyalahkan serangan itu pada pasukan Ukraina.
Kolonel Polisi Sergey Ujryumov, kepala unit pembuangan bahan peledak dari departemen kepolisian Zaporizhzhia, mengatakan, pasar mobil telah dihantam oleh tiga rudal S300.
“Ini bukan serangan kebetulan. Ini benar-benar disengaja,” kata Ujryumov. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Polandia Komitmen Laksanakan Perintah Penangkapan Netanyahu