Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ulama Aceh: Bela Palestina dan Al-Aqsha dengan Berbagai Cara

Rana Setiawan - Sabtu, 29 Juli 2017 - 15:21 WIB

Sabtu, 29 Juli 2017 - 15:21 WIB

256 Views

(Foto: KWPSI)

(Foto: KWPSI)

 

Banda Aceh, MINA – Berbagai aksi kekejaman dan pembantaian yang dilakukan Otoritas Pendudukan Israel hingga saat ini masih terus terjadi terhadap umat Islam Palestina dengan cara-cara yang brutal, hingga penutupan Masjid Al-Aqsha.

Demikian antara lain disampaikan Anggota Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kota Banda Aceh, Dr. Tgk Syamsul Bahri M.Ag saat mengisi pengajian rutin Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) di Rumoh Aceh Kupi Luwak, Jeulingke,  sebagaimana keterangan pers KWPSI yang diterima MINA (29/7).

Karenanya, katanya, umat Islam di seluruh dunia termasuk di Aceh harus menunjukkan sikap solidaritasnya sebagai bentuk ukhuwah Islamiyah sesama muslim untuk membantu Palestina, dan tidak boleh diam begitu saja tanpa berbuat apapun terhadap sikap Israel yang melampaui batas.

Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka

Apalagi, keberadaan Masjid Al-Aqsha itu sendiri juga memiliki kedudukan yang istimewa dan suci setelah Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah, sehingga di sinilah umat Islam bisa menunjukkan bentuk pembelaan terhadap tempat suci agamanya, yang sedang direndahkan oleh Israel.

“Kewajiban kita umat Islam dimana pun berada untuk membantu umat Islam di Palestina dan pembelaan kita terhadap Masjidil Aqsha di Yerussalem yang ditutup dan ingin dihancurkan oleh Yahudi Israel, lakukan apa saja yang bisa kita perbuat dan jangan diam saja dengan kekejaman Israel,” ujar Tgk. Syamsul Bahri.

Dosen Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar-Raniry ini menambahkan, umat Islam di Indonesia dan juga Aceh tidak boleh beranggapan tak perlu membantu muslim Palestina yang sedang berjuang itu karena itu masuk wilayah negara lain dan bukan di negara kita.

“Tidak pada tempatnya beralasan seperti itu, apalagi sampai mengatakan bahwa muslim di negara kita saja masih banyak yang menderita, kenapa harus memikirkan muslim Palestina yang sedang mengalami pembantaian oleh Yahudi apalagi itu negara orang. Itu anggapan salah, karena dalam Islam itu, ukhuwah Islamiyah dan pembelaan terhadap agama itu tidak mengenal batas wilayah dan negara. Di negara manapun berada, kita harus tunjukkan kepedulian, apalagi di sana ada Masjidil Aqsa, yang merupakan kiblat pertama umat Islam,” ungkapnya.

Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant

‎Menurutnya, di tanah Palestina saat ini sedang berlangsung keburatalan dan kekejaman yang melampaui batas kemanusiaan yang dilakukan oleh tentara zionis Israel. Tidak adalagi peradaban, keadilan dan kejujuran yang dulu pernah diperjuangkan oleh Umar bin Khattab dan Salahuddin Al-Ayyubi yang menegakkan peradaban Islam

‎”Umat Islam sekarang juga harus membantu dan berjuang untuk menciptakan tegaknya peradaban Islam seperti yang sudah pernah dilakukan Umar bin Khattab dan Salahuddin Al-Aiyubi. ‎Wujudkan keadilan, kebenaran, dan kejujuran.‎ Israel yang mendirikan negara di tanah Palestina itu sangat biadab, ‎dalam Al-Quran juga disebutkan orang Yahudi Israel itu sangat tercela, merusak, halal semua cara, melakukan perampasan dan membunuh semua orang di luar Yahudi,” jelasnya.

Tgk. Syamsul Bahri menambahkan, dulu ketika umat Islam menguasai Yerussalem, semua orang dan agama boleh masuk dan beribadah menurut keyakinannya. ‎Tapi ketika yahudi israel berkuasa, semua dilarang selain Yahudi.

Lantas bagaimana cara umat Islam di Indonesia bisa berjuang membantu dan membela Palestina dan Masjidil Aqsa, serta kehancuran pada Israel. Paling tidak beberapa cara dapat dilakukan dalam membela Palestina.

Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian

Diantaranya, suarakan dukunganmu dalam bentuk apapun. Termasuk di berbagai media dan tempat. Hingga dunia pun tahu bahwa umat Islam di Palestina sana juga sedang terluka, Palestina negara yang mengalami kasus teror terlama di dunia. Negara yang di dalamnya terjadi krisis kemanusiaan terparah yang pernah ada. Perempuan diperkosa, dianiaya, dibunuh. Anak-anak bermandikan peluru tajam. Laki-laki apalagi, berbagai macam siksaan dan serangan mereka dapatkan. Disinilah sarang teroris sebenanrnya. Teroris yang luput dari perhatian dunia. Teoris yang saat ini tengah membantai rakyat Palestina.

Cara berikutnya,ikut menyumbangkan dana. Menghadapi serangan zionis Israel, membuat rakyat Palestina banyak kehilangan sandang, pangan, dan papan. Rumah mereka hancur, pabrik-parik hancur, semuanya hancur. Jiwa mereka pun terancam dalam setiap detiknya.

“Marilah kita berbagi untuk mereka. Sisihkan sebagian harta kita untuk mereka. Semampu kita, seikhlas kita. Kini telah banyak hadir di tengah-tengah kita himpunan-himpunan masyarakat yang mendedikasikan dirinya untuk mengurusi dan menghimpun donasi-donasi yang akan disalurkan ke Palestina.

Selanjutnya, kurangi ketergantungan dan boikot produk Yahudi di sekitarkita. Meskipun kita juga mengetahui, saat ini hampir sebagian besar kebutuhan umat Islam bergantung pada produk Yahudi. Apa yang kita gunakan dan apa yang kita konsumsi untuk saat ini. Meski berat, kalau komit, pelan-pelan tapi pasti bisa dilakukan.

Baca Juga: IDF Akui Kekurangan Pasukan untuk Kendalikan Gaza

Terakhir, berdoalah untuk umat Islam Palestina. Jika kita sudah merasa tidak ada lagi yang bisa diperbuat, janganlah berputus asa. Doa adalah sebaik-baik senjata yang dimiliki umat Islam. Dengan doa yang terus menerus dipanjatkan oleh seluruh umat Islam di dunia, itu laksana peluru-peluru tajam yang diluncurkan ke arah Jantung Zionis Israel. Bayangkanlah, doa-doa kita laksana laser yang menembus langit.

“Doa adalah usaha di luar batas yang hanya umat Islam yang dapat melakukannya. Kekuatannya sangat dahsyat, bahkan logika pun tak mampu memikirkannya,” jelasnya. (R/R01/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Hamas Tegaskan, Tak Ada Lagi Pertukaran Tawanan Israel Kecuali Perang di Gaza Berakhir

Rekomendasi untuk Anda

MINA Millenia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia