Kairo, 25 Ramadhan 1434/2 Agustus 2013 (MINA) – Salah satu ulama Al-Azhar Kairo, Yasser El-Borhamy, menekankan perdamaian di Mesir. Ia mengatakan, dialog serius adalah satu-satunya jalan keluar dari krisis politik saat ini.
El-Borhamy meminta semua kekuatan politik Mesir tidak menaikkan senjata melawan satu sama lain, karena kekhawatiran kekerasan yang sedang berlangsung oleh aparat keamanan.
Kementerian Dalam Negeri Mesir memperingatkan loyalis presiden Mohamed Morsi, Kamis (1/8), untuk menghentikan aksi mereka yang terus menerus di Kairo. Ia berjanji untuk memberi mereka jalan keluar yang aman jika mereka tidak melakukan kekerasan. Namun Ikhwanul Muslimin telah menegaskan protes akan berlanjut, dan telah menolak tuduhan bahwa demonstran yang dipersenjatai.
Dalam seruan yang diterbitkan koran pada Jumat, El-Borhamy mengatakan, “mengorbankan pemuda Muslim tidak bisa dalam kepentingan terbaik bangsa, negara bertanggung jawab atas keselamatan para pengunjuk rasa”.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
El-Borhamy adalah tokoh senior dalam kelompok salah satu ulama Al-Azhar dan pendiri Partai Nour, di salah satu lengan politik kelompok.
Lembaga Islam Al-Azhar juga menekankan penolakan kekerasan dan hasutan dalam sebuah pernyataan, menyatakan ia memegang negara serta semua partai politik dan kelompok-kelompok yang bertanggung jawab untuk menghentikan kekerasan dan menjaga semua warga negara yang aman terlepas dari afiliasi politik mereka.
“Al-Azhar tidak akan lelah mengingatkan semua orang dengan bagaimana darah suci,” kata pernyataan itu. Juga menekankan bahwa hak untuk protes damai harus dipertahankan. (T/P014/P01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama