Jakarta, 29 Syawal 1436/15 Agustus 2015 (MINA) – Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur mengatakan, ‘Ash-Shuffah’ adalah pusat pendidikan Islam pertama yang didirikan dan diasuh langsung oleh Rasulullah Muhammad Shallallahu Alayhi Wasallam.
“Dahulu, di zaman Rasulullah, orang-orang menuntut ilmu di teras-teras masjid, itu sebabnya ada istilah Ash-Shuffah yang memiliki makna teras, dan ini merupakan pusat pendidikan Islam pertama yang diasuh langsung oleh Rasulullah,” kata Yakhsyallah saat Beda Buku ‘Ash-Shuffah’ di Masjid Silaturahim, Cibubur, Jakarta, Sabtu (15/8) siang.
Duta Al Quds internasional itu mengatakan, banyak orang menduga bahwa ‘Ash-Shuffah’ selalu berkaitan dengan paham Sufisme, bahkan dianggap sebagai legenda. Padahal kedua hal itu tidak ada hubungannya sama sekali.
“Maka saya mencoba untuk membuktikan bahwa ‘Ash-Shuffah’ itu ada dan menjadi bagian penting dalam hubungannya dengan pendidikan. Untuk membuktikan bahwa ‘Ash-Shuffah’ adalah pusat pendidikan Islam pertama, maka saya kembangkan dengan teori pendidikan modern,” ujarnya.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Dalam teori pendidikan modern, kata Yakhsyallah, yang dimaksud pusat pendidikan adalah suatu lembaga bisa disebut sebagai lembaga pendidikan apabila memenuhi beberapa unsur. Unsur itu antara lain adalah adanya tujuan yang hendak dicapai, adanya subjek manusia (pendidik dan anak didik) yang melakukan pendidikan, adanya kehidupan bersama dalam lingkungan hidup tertentu, dan adanya alat tertentu untuk mencapai tujuan.
“Antara unsur yang satu dengan unsur lainnya tidak bisa dipisahkan,” katanya.
Menurut pembina pon pes Alfatah se-Indonesia itu, ‘Ash-Shuffah’ memiliki semua unsur yang diperlukan dalam pendidikan modern.
Pada kesempatan itu, Yakhsyallah juga menjelaskan tujuan dari pendidikan Islam. Menurutnya, pendidikan Islam memiliki tiga tujuan yaitu, tujuan tertinggi, tujuan khusus dan tujuan umum.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
“Tujuan tertinggi adalah sesuatu yang hendak dicapai oleh pendidikan Islam, tujuan umum adalah sesuatu yang hendak dicapai melalui aktivitas pendidikan, dan tujuan khusus adalah perubahan-perubahan yang diinginkan yang bersifat parsial dan praktis dari pelaksanaan proses pendidikan,” jelasnya.
Sedangkan tujuan pendidikan ‘Ash-Shuffah’, kata Yakhsyallah, adalah realisasi dari tujuan pendidikan Islam secara keseluruhan, baik tujuan tertinggi, tujuan umum, dan tujuan khusus.
Buku Ash-Shuffah merupakan hasil tesis studinya saat menempuh jenjang master di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Meski sempat mendapat penolakan dari dosen pembimbingnya, namun akhirnya thesis itu dapat diselesaikan dan menjadi salah satu karya yang belum pernah diungkap oleh penulis manapun di dunia. (L/P011/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain