Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ULAMA CEGAH IDEOLOGI RADIKALISME

kurnia - Jumat, 20 Maret 2015 - 04:32 WIB

Jumat, 20 Maret 2015 - 04:32 WIB

575 Views ㅤ

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Majelis Taklim Indonesia (DPP AMTI), Prof Dr Hj Tuty Alawiyah, (Foto : YB)
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Majelis Taklim Indonesia (DPP AMTI), Prof Dr Hj Tuty Alawiyah, (Foto : YB)

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Majelis Taklim Indonesia (DPP AMTI), Prof Dr Hj Tuty Alawiyah, (Foto : YB)

Jakarta, 29 Jumadil Akhir 1436/20 Maret 2015 (MINA) – Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Majelis Taklim Indonesia (DPP AMTI), Prof Dr Hj Tuty Alawiyah, mengatakan, untuk mengantisipasi dan mencegah masuknya ideologi radikalisme di lingkungan tempat tinggal masyarakat, terutama generasi muda merupakan tugas pendidik dan ulama.

Pemahaman yang harus diberikan kepada generasi muda adalah dengan memberikan tausiyah, sehingga muncul daya tangkal untuk mencegah masyarakat atau remaja ikut-ikutan terhadap kelompok radikal tersebut, ujarnya.

“Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin, merupakan agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semua seluruh,” ujar ustadzah Tuty kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di kantor MUI Pusat. Jakarta. Kamis (19/3).

“Penyebaran faham dan doktrin radikalisme dapat mengganggu stabilitas dan mengancam keutuhan Negara Kesatuan RI,” katanya.

Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK

Ia menambahkan, merasa sedih melihat umat Islam saling membunuh, yang pada akhirnya justru merusak citra Islam”, kata Menteri Negara Pembersdayaan Perempuan era Presiden Soeharto dan era BJ Habibie tersebut.

Menurutnya, generasi muda harus menjadi generasi Islam yang berwawasan global. Mereka adalah kader-kader terbaik bagi kepentingan Islam,” jelas Ustadzah Tuty yang juga Ketua Gerakan Perempuan MUI.

Namun, ada usaha-usaha gratis yang berusaha menjebak mereka menjadi militan-militan, akan tetapi merugikan Islam. Pemuda Muslim harus maju, tapi jangan terpropokasi masalah radikalisme.

Ideologi radikalisme ISIS, hanya bisa dilawan dengan ideologi tandingan, yakni melalui penguatan nilai-nilai agama, ideologi kebangsaan, dan keyakinan yang benar.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal

“Mesti lawan dengan ideologi yang baik, dakwah yang baik, penjelasan yang baik. tidak bisa lawan ideologi itu dengan kekerasan pula, karena itu pikiran, harus dihadapi dengan ideologi,” imbuhnya. (L/P002/P4).

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri

Rekomendasi untuk Anda

Sosok
Indonesia
Palestina
Sosok