Jeddah, MINA – Sebagai pusat Islam, ulama dan intelektual menyebut serangan media terhadap Kerajaan Saudi dianggap menyinggung lebih dari 1,8 miliar Muslim di seluruh dunia.
Para ulama menyatakan solidaritas mereka kepada Arab Saudi pada Ahad (16/12) – hari terakhir konferensi yang berjudul “Konferensi Internasional tentang persatuan Islam – bahaya pelabelan dan eksklusi” yang diselenggarakan oleh Liga Dunia Muslim (MWL) di Makkah.
Mereka mengatakan Kerajaan Saudi dan kepemimpinannya memiliki kehormatan besar karena layanan mereka kepada Islam dan Muslim. Demikian Arab News melaporkan seperti dikutip MINA, Senin (17/12).
Konferensi, yang diselenggarakan di bawah perlindungan Raja Salman, dihadiri oleh lebih dari 1.000 ulama dan intelektual dari 128 negara.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Para peserta konferensi menyerukan rencana komprehensif untuk menangani sektarianisme dan ekstremisme.
Mereka juga menekankan perlunya menciptakan saluran komunikasi yang efektif antara pengikut berbagai aliran pemikiran Islam yang berbeda untuk menghilangkan kesalahpahaman dan meningkatkan kerja sama.
Mereka dengan suara bulat menolak pandangan sektarian dan ide-ide ekstremis dan mendesak para ulama dan pengkhotbah untuk memainkan peran mereka dalam menyatukan umat Islam.
Para ulama merekomendasikan pembentukan komite inklusif untuk menyusun piagam Islam komprehensif yang menetapkan aturan untuk menyelesaikan perselisihan antara Muslim dan membantu membentuk persatuan di antara berbagai aliran pemikiran.
Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri
Mereka mempercayakan MWL dalam pelaksanaan keputusan itu melalui dokumen komprehensif berjudul “dokumen Makkah.
Konperensi menekankan gagasan negara bangsa adalah perpanjangan dari konsep umat, yang menyatu dan berintegrasi dengan negara-negara Muslim lainnya di bawah payung MWL.
Kerangka kerja politik internasionalnya berada di bawah naungan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan kerangka ekonomi internasionalnya di bawah payung Bank Pembangunan Islam (IDB). Selain lembaga Islam lainnya, khususnya Koalisi Militer Kontra-Terorisme.
Pernyataan penutup mendesak MWL untuk membentuk forum internasional untuk mempromosikan nilai-nilai bersama di antara pengikut agama dan budaya yang berbeda dan, forum lain untuk mempromosikan nilai-nilai toleransi dan koeksistensi. Pernyataan itu juga menekankan pentingnya meningkatkan hubungan antara mazhab-mazhab Muslim.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Dokumen itu menyoroti pentingnya menolak perdebatan sia-sia antara mazhab yang berbeda atau aliran pemikiran dan meminta media dan lembaga sosial lainnya untuk membantu memperkuat nilai-nilai moderasi dan persatuan.
Para ulama yang berpartisipasi menggambarkan diri mereka hanya sebagai “Muslim” tanpa mengacu pada mazhab atau aliran pemikiran masing-masing.
Mereka mencela fatwa agama (fatwa) yang memicu kebencian. Mereka juga menekankan perlunya menemukan referensi ilmiah tunggal untuk masing-masing negara dan menghormati para pemimpin agama dari minoritas.
Sekretaris Jenderal MWL, Sheikh Dr Mohammed bin Abdulkarim Al-Issa, mengatakan organisasinya membuat upaya untuk menempa persatuan di antara umat Islam dan untuk mempromosikan cinta dan rekonsiliasi.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Pada peresmian konferensi, Gubernur Makkah Pangeran Khaled Al-Faisal menyampaikan pidato atas nama Raja Salman yang menggarisbawahi perlunya menghapus kesalahpahaman tentang Islam dan Muslim melalui dialog. Dia juga mendesak umat Islam untuk mengesampingkan perbedaan kecil mereka dan bekerja sama untuk mencapai masa depan yang besar dan makmur. (T/R11/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan