Bogor, 14 Ramadhan 1437/19 Juni 2016 (MINA) – Salah satu ulama asal Gaza, Palestina, Syaikh Ahmad Imad Muqad mengatakan, Muslimin di sana tetap bersabar dengan kondisi buruk yang dialami karena blokade yang sudah sepuluh tahun lamanya.
“Sepuluh tahun dalam blokade cukup membuat mereka (Muslimin di Gaza) lelah, terutama di bidang ekonomi. Namun, kami tetap bersabar dalam menghadapi ujian ini,” kata Syaikh Muqad kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) saat silaturahim ke Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Ahad (19/6).
Menurutnya, ekonomi masyarakat Gaza memburuk drastis sejak diberlakukannya blokade. Terutama dalam urusan pangan. “Termasuk para PNS yang seharusnya bisa menghidupi anak dan keluarganya, justeru memiliki banyak hutang,” katanya.
Syaikh Muqad berada di Indonesia sejak sebelum Ramadhan dalam rangka safari dakwah ke berbagai daerah yang diprakarsai oleh lembaga Syam Organizer.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Ia mengungkapkan, tujuan safarinya untuk mensosialisasikan kondisi Masjid Al-Aqsha dan melaksanakan proyek-proyek yang bekerjasama dengan Syam Organizer, seperti penggalangan dana dari Muslimin Indonesia untuk membangun sekolah di Gaza Utara.
Pembangunan sekolah bermaksud agar agar anak-anak perempuan Palestina di kawasan itu tidak jauh bersekolah dan tidak berbahaya melakukan perjalanan.
Adapun terkait isu akan terjadinya perang baru di Jalur Gaza, Syaikh Muqad yang kini sedang menyelesaikan pendidikan doktornya di Tunisia itu mengatakan, Muslimin di Gaza telah siap menghadapi kemungkinan terjadinya perang terbaru.
“Walaupun kita tidak mengharapkan bertemu dengan musuh, tapi jika musuh sudah datang, maka kewajiban kita adalah membela mati-matian dan tidak ada pilihan bagi kita apabila nanti mereka (Israel) menabuh genderang perang,” ujarnya.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Sementara itu, Fatahuddin, aktivis Syam Organizer yang mendampingi imam muda itu mengungkapkan, mereka menggandeng empat orang ulama Palestina dalam program Safari Ramadhan tahun ini ke 64 kota di Indonesia.
Fatahuddin mengatakan, program itu berlangsung sejak tahun 2013. (L/P001/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka