Jakarta, 2 Muharam 1436/26 Oktober 2014 (MINA) – Penceramah tetap radio dan TV Silaturahim, Ust. Husein Alathas, mengajak umat Islam melalui momentum tahun baru hijriyah 1436 untuk berpindah (hijrah) dari perpecahan menuju persatuan.
“Di bulan Muharam 14536 H ini, mari kita jadikan sebagai momentum hijrah dari perpecahan menuju persatuan, dari Syirik menuju tauhid, dan dari kafir menuju iman,” papar Alathas dalam Tabligh Akbar yang diselenggarakan Radio Sialturahim (Rasil) menyambut tahun baru Islam yang di Jakarta, Ahad.
Da’i lulusan Al Azhar Mesir ini juga menyatakan seharusnya umat Islam bersikap dewasa dalam menghadapi konflik internal (sesama Muslim) maupun eksternal (antar umat beragama). Menurutnya, usia umat Islam sudah hampir 1500 tahun. “Itu bukan usia muda lagi,”katanya.
“Pada peringatan Muharam ini, kita renungi ternyata kita sudah berusia 1436 (ditambah 13 tahun) masa Nabi di Makkah. Berarti Muharam tahun ini umat Muhammad sudah berusia 1449 hampir (1450) tahun, “ jelasnya.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Dia menlanjutkan, “Sesungguhnya, kita memiliki Nabi yang sama, kiblat yang sama, kitab petunjuk yang sama, oleh karenanya, kita sudah seharusnya bersatu di bawah naungan syariat (ajaran) Islam.”
Pada kesempatan yang sama, Presidium Medical Emergency Rescue- Commettee (MER-C) Joserizal Jurnalis mengatakan, kondisi umat Islam saat ini berada dalam kondisi perpecahan.
“Berdasarkan pengalaman yang saya alami selama menjadi relawan di beberapa negara, ada upaya adu domba yang dilakukan oleh orang-orang di luar Islam agar Muslimin saling bunuh, saling serang, dan akhirnya korbannya adalah Muslimin,” katanya kepada para hadirin pengajian.
Joserizal mengajak umat Islam konsentrasi berjuang melawan Zionisme, dan jangan mau di adu domba sesama Muslim. “Krisis di Palestina adalah konflik ideologis, bukan semata-mata konflik antar faksi (Hamas-Fatah) atau Arab-Israel saja,” kata Joserizal.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Ia mengingatkan, umat jangan terprovokasi dengan isu “war on terror” yang ditujukan untuk memerangi umat Islam.” Sekarang ini, Zionis membuat ISIS sebagai ‘monster’ yang menggambarkan Islam yang berwajah bengis, sehingga Muslim di wilayah lain layak diperangi,”paparnya.
Aktivis kemanusiaan itu kembali mengingatkan, konflik yang terjadi di Suriah itu bukanlah konflik Sunni-Syiah, tapi yang terjadi di sana adalah adu domba untuk membantai umat Islam. (L/R03/R04)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain