Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ulama: IBF Salah Satu Sarana Tingkatkan Minat Baca di Indonesia

Abu Al Ghazi - Jumat, 26 Februari 2016 - 23:10 WIB

Jumat, 26 Februari 2016 - 23:10 WIB

297 Views ㅤ

foto:MINA
foto:MINA

foto:MINA

Bogor, 18 Jumadil Awwal 1437 / 26 Februari 2016 (MINA) – Seorang Ulama Pondok Pesantren (ponpes) Al-Fatah, Wahyudi KS, mengatakan, dengan adanya Islamic Book Fair (IBF) di Indonesia menjadi salah satu sarana untuk meningkatkan minat baca masyarakat, termasuk pelajar.

IBF ke 15 tahun 2016 di Istira Senayan menurut rencana akan dibuka resmi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, Sabtu.

Wahyudi menambahkan, banyaknya pengunjung yang memadati acara tersebut setiap tahunnya dan banyaknya penerbit yang menerbitkan buku-buku Islam berkualitas, membuat masyarakat dan pelajar mengambil banyak pelajaran setelah hadir dalam acara tersebut.

“Saya berharap IBF ini tidak hanya dilakukan setahun sekali, karena pengaruhnya sangat besar untuk Indonesia,” ujarnya kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jum’at (26/2).

Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama

Selain itu, IBF juga sebagai silaturahim, media belajar dari orang-orang berprestasi, guna mengenal buku-buku berkualitas yang sebelumnya memang belum diketahui, dan yang tidak kalah penting adalah untuk mencerdaskan bangsa Indonesia.

“Dengan adanya IBF ini, Insya Allah bisa meningkatkan kualitas bangsa ini, hanya saja perlu ada dukungan dari semua pihak untuk memepertahankan kualitas buku-buku yang beredar,” tambahnya.

Menurutnya, membaca adalah salah satu Syari’at yang diperintahkan Allah, karena ayat yang pertama kali turun di dalam Al-Qur’an adalah Iqro (membaca), dan seharusnya membaca bisa menjadi salah satu kepribadian seseorang.

“Seharusnya membaca bisa menjadi salah satu kepribadian seseorang, jika sudah rajin membaca maka seharusnya menulis, setelah menulis, setelah menulis menyampaikan, itu baru namanya luar biasa,” jelasnya.

Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa

Selain itu, lanjutnya, membaca dan menulis itu harus menjadi karakter dan budaya, maka negeri ini pasti akan maju.

“Karena kualitas sebuah negeri itu tergantung pada minat baca masyarakatnya,” tegasnya. (L/nrz/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Kolom
Indonesia
Indonesia