Makkah, 4 Rabi’ul Akhir 1436/26 Januari 2015 (MINA) – Pembina Utama Pondok Pesantren Al-Fatah Bogor KH Yakhsyallah Mansur saat melakukan ibadah umrah di tanah suci Makkah Al-Mukaramah menyerukan pentingnya mewujudkan kesatuan umat Islam.
“Umat Islam jika tanpa persatuan akan mudah dipecah-belah,” katanya dalam Tabligh Akbar di Masjid Kakiya, lima km dari Masjidil Haram, Makkah Al-Mukaramah, Jum’at malam.
Yakhsyallah yang juga sebagai imaamul Muslimin Jamaah Muslimin (Hizbullah), sebuah wadah kesatuan umat Islam, melanjutkan ada banyak upaya untuk mengembalikan persatuan di tengah umat. Salah satunya diperlukan sifat kasih sayang terhadap sesama kaum Muslimin agar persaudaraan terbina dengan kokoh.
Berpendapat soal pengangkatan pangeran Salman bin Abdul Aziz sebagai raja baru Arab Saudi, ulama yang juga salah satu penggagas konferensi internasional untuk pembebasan Al-Quds 2012 lalu mengatakan bahwa adanya ikatan bai’at terhadap pimpinan merupakan kebutuhan umat Islam.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Ini menunjukkan bahwa memang Islam perlu ikatan dengan pimpinannya,” tambahnya.
Pemerintah Kerajaan Arab Saudi mengumumkan secara resmi Pangeran Salman bin Abdul Aziz sebagai raja baru Arab Saudi menggantikan Abdullah bin Abdul Aziz, yang meninggal pada dini hari Jumat (23/1).
“Yang Mulia Putera Mahkota Salman bin Abdul Aziz Al-Sa’ud menerima bai’at (sumpah setia) sebagai sebagai raja dan pelayan dua masjid suci yang mulia (Masjidil Haram dan Masjid Nabawi),” bunyi pernyataan.
Wartawan Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency) dari Mekkah al-Mukarramah melaporkan, Pangeran Salman menerima jabatan itu di ibukota Arab Saudi, Riyadh, Jumat malam setelah shalat isya waktu setempat.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Salman bin Abdul Aziz (79 tahun) lahir tahun 1935, adalah adik tiri dari almarhum Abdullah bin Abdul Aziz.(L/P4/R04)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata