Jakarta, 20 Dzulqa’dah 1436/4 September 2015 (MINA) – Imaamul Muslimin, Yakhsyallah Mansur, meminta dengan hormat kepada Presiden Mesir, Abdel Fattah el-Sisi, membuka pintu Rafah demi kelancaran lalu lintas dan arus barang kebutuhan pokok bagi warga Gaza, yang makin menderita akibat blokade Israel.
“Kita tahu kondisi Gaza seperti apa, mereka sangat membutuhkan pengobatan, obat-obatan, makanan, yang harus dicari keluar melalui Rafah,” ujar Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur kepada wartawan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis (4/9).
Selanjutnya, Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur mengungkapkan rasa terimakasih kepada el-Sisi yang telah membuka pintu Rafah khusus bagi warga Palestina yang hendak melaksanakan ibadah haji.
Presiden Sisi sedang mengadakan kunjungan kenegaraan ke Indonesia untuk bertemu dengan Presiden Djoko Widodo. Ia disertai sejumlah menteri yang juga akan mengadakan pembicaraan dengan rekan-rekan menterinya dari Indonesia.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Menurut data base MINA, Indonesia dan Mesir mempunyai sejarah panjang persahabatan antara kedua negara. Mesir adalah salah satu negara pertama yang mengakui Kemerdekaan RI yang diproklamirkan Soekarno-Hatta tanggal 17 Agustus 1945. Indonesia dan Mesir bersama-sama pula menggalang Konperensi Asia-Afrika tahun 1955 di Bandung. Kedua negara kemudian juga bergandengan tangan dengan beberapa negara lain mendirikan Gerakan Non Blok.
Mesir juga yang memilih Indonesia sebagai sahabatnya untuk ikut dalam pasukan-pasukan perdamaian PBB di daerah konflik Mesir – Israel di Sinai dan lain-lain.
Sejak Indonesia belum merdeka sampai sekarang, Universitas Al Azhar di Mesir selalu memberi kesempatan yang luas kepada pemuda-pemuda Indonesia untuk menimba ilmu di universitas kelas dunia yang bergengsi tinggi itu.
Dalam mendukung perjuangan Palestina, Presiden Sisi berhasil mengadakan konferensi menghentikan agresi Israel ke Gaza tahun lalu melalui sebuah perjanjian gencatan senjata dan rancangan rekonstruksi Gaza.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Presiden Sisi sekarang sedang mengupayakan rekonsiliasi internal Palestina antara Hamas dan Al Fatah.
Di dalam negeri Mesir sendiri, dilaporkan Sisi masih terus berikhtiar mengkonsolidasikan kekuasaannya dengan berbagai tindakan keras.
Tentang keadaan Gaza yang diblokade Israel, laporan terbaru PBB memprediksi, Jalur Gaza akan layak huni hanya dalam waktu kurang dari lima tahun lagi, jika situasi ekonomi di daerah terblokade itu tidak segera dipulihkan.
Laporan yang dirilis pada Selasa (1/9) oleh Konferensi PBB tentang Perdagangan dan Pembangunan di Hanoi, Vietnam, menunjuk akibat parah akibat blokade ekonomi delapan tahun oleh Israel di Gaza serta tiga perang di sana selama enam tahun terakhir.
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain
Perang Israel tahun lalu di Gaza menciptakan pengungsi setengah juta orang dan menghancurkan sebagian daerah kantong itu.
“Perang secara efektif menghilangkan kalangan kelas menengah dan mengirim hampir semua penduduk kepada kemiskinan dan ketergantungan pada bantuan kemanusiaan internasional,” kata laporan tersebut, Al Jazeera melaporkan yang dikutip MINA.(L/P007/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain