Teheran, MINA – Seorang ulama senior Iran pada Sabtu (6/7) mengatakan, Inggris seharusnya “takut” tentang kemungkinan pembalasan atas penahanan sebuah kapal Iran di Gibraltar -wilayah kecil Inggris di selatan Spanyol- yang membawa minyak mentah menuju Suriah.
“Saya secara terbuka mengatakan bahwa Inggris harus takut dengan tindakan pembalasan Iran atas penyitaan ilegal kapal tanker minyak Iran,” kata Mohammad Ali Mousavi Jazayeri, anggota badan ulama Majelis Para Ahli, Times of Israel melaporkan mengutip Reuters.
“Kami telah menunjukkan bahwa kami tidak akan pernah tinggal diam terhadap penindasan … Ketika kami memberikan tanggapan yang gigih terhadap pesawat tak berawak Amerika, tanggapan yang sesuai untuk penangkapan ilegal (kapal tanker) ini akan diberikan oleh Iran juga,” katanya, merujuk pada menembakan terhadap drone AS bulan lalu.
Pernyataan itu muncul setelah seorang mantan pemimpin Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran pada Jumat mengancam untuk merebut sebuah kapal tanker Inggris sebagai pembalasan.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
“Jika Inggris tidak melepaskan kapal tanker minyak Iran, itu adalah tugas pihak berwenang untuk menangkap kapal tanker minyak Inggris,” tweet Mohsen Rezaei, yang sekarang menjabat Sekretaris Dewan Kemanfaatan Iran.
Rezaei memimpin IRGC selama “Perang Tanker” Iran pada 1980-an di Teluk Persia yang menargetkan perdagangan minyak AS dan sekutu Arabnya. (T/RI-/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama