Jakarta, 18 Dzulhijjah 1435/11 Oktober 2014 (MINA) – Muslim dunia diharapkan tetap berusaha mengunjungi Masjid Al-Aqsha di tanah Palestina yang diduduki meskipun mayoritas pendapatan pariwisata ke area Al-Quds itu diambil pendudukan Israel, kata seorang ulama senior Indonesia, KH. Abul Hidayat Soeradji.
Menurut laporan media, 85 persen pendapatan di wilayah pendudukan Palestina di Tepi Barat masuk ke pemerintahan pendudukan Israel. Sedangkan sisanya diberikan kepada Otoritas Palestina.
“Jangan jadikan ini alasan untuk tidak mengunjungi Al-Aqsha, niatkan ke sana untuk beribadah, mengunjungi kiblat pertama umat Islam, saudara-saudara kita di Palestina dan lakukan karena Allah, meskipun secara material Israel untung,” kata Abul Hidayat dalam sebuah kajian keilmuan di Bogor, Sabtu malam.
Dalam kesempatan itu, ulama yang juga Ketua Lembaga Bimbingan dan Penyuluhan Islam itu mengatakan Muslim harus meluruskan niatnya untuk mengunjungi tanah para Nabi, dan jangan berhenti dari perjuangan untuk membebaskan masjid suci umat Islam itu dari Yahudisasi Israel.
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang
Menurut Statisitik Biro Pusat Palestina (PCB), berdasarkan survei hotel, jumlah pengungjung ke tanah Palestina yang diduduki secara umum meningkat tiap tahunnya. Dari data terakhir yang diterima, pada 2009 jumlah pengunjung meningkat sampai 452.625 orang, berbeda dengan pada 2007 yang mencapai 350 ribuan.
Namun, tidak semudah itu masyarakat turis dunia bisa masuk ke daerah pendudukan, terlebih dengan penjagaan ketat militer Israel yang secara rutin berjaga di tiap sudut kota, terutama di area Al-Quds di mana Masjid Al-Aqsha berada.
Israel selalu mempersulit Muslim untuk shalat di Masjid Al-Aqsha. Pola ini sudah terjadi hampir setiap hari, termasuk pembatasan umur yang hanya memperbolehkan usia diatas 50 tahun bagi laki-laki untuk shalat di dalam area masjid.(L/R04/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Front Demokrasi Serukan Persatuan di Tepi Barat Palestina
Baca Juga: Abu Ubaidah: Tentara Penjajah Sengaja Bombardir Lokasi Sandera di Gaza